(Alasan Marcell Siahaan Mau Jadi Juri The Voice Kids Indonesia Season 3)
Pria tersebut merasa was-was karena Dita Oepriarto mengikuti pengajian yang didalamnya ditanamkan benih-benih ekstrimisme.
Pada saat itu, Dita Oepriarto menjadi ketua Anshorut Daulah cabang Surabaya.
Saat SMA, pelaku bom bunuh diri di Surabaya ini selalu menolak untuk mengikuti upacara bendera.
(Nyeleneh, Gadis Thailand Sine Benjaphorn Tirukan Gaya Fashion Artis Dunia dengan Cara Tak Lazim!)
Dia menganggap, kegiatan tersebut merupakan syirik karena menurutnya hormat bendera adalah syirik, ikut bernyanyi lagu kebangsaan adalah bid’ah.
Ia juga menyatakan bahwa pemerintah Indonesia ini adalah thoghut.
Jadi, saat ada upacara, Dita Oepriato akan pergi ke masjid untuk melakukan itikaf di mushola.
Kala itu, pihak sekolah tak menganggap perilaku Dita Oepriyanto sebagai sesuatu yang serius.
Meskipun begitu, ayah 4 orang anak itu sempat dipanggil oleh guru Bimbingan Konseling (BK) untuk diajak berdiskusi.
Sayang, diskusi tidak membuahkan hasil.