Find Us On Social Media :

Jarang Diketahui, Ini 7 Ciri Orang yang Hendak Lakukan Serangan Bom Bunuh Diri

By Hastin Munawaroh, Selasa, 15 Mei 2018 | 10:43 WIB

Ilustrasi

Grid.ID - Baru saja Indonesia berduka setelah sebuah serangan teroris kembali terjadi, tepatnya di tiga gereja di Surabaya.

Pengeboman ketiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) dilakukan oleh keluarga Dita Supriyanto.

Dita berbagi tugas bersama istri dan keempat anaknya, meledakkan ketiga bom dalam waktu selisih 30 menit.

Mengendarai mobil Avanza, Dita menyerang Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuna.

BACA: Keluarga Pelaku Bom Bunuh Diri Surabaya Sempat Lakukan ini Selepas Salat Subuh Berjamaah

Ia ledakkan diri sesaat mobil ia hantamkan ke gedung gereja.

Atas insiden tersebut dilaporkan setidaknya lebih dari 10 orang meninggal dan 40 lainnya luka-luka.

Banyak dugaan muncul terkait serangkaian serangan terorisme di Indonesia merupakan bagian dari aksi para pelaku teror di dunia.

Untuk mencegah insiden itu terulang kembali, ada baiknya kita kenali ciri-ciri orang yang hendak lakukan serangan bom bunuh diri.

BACA: Mengaku Kenal Dita Supriyanto, Ini Ajaran Islam Radikal yang Dianut Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya

Menurut PBB dikutip dari Ibtimes, setidaknya ada tujuh ciri orang yang hendak lakukan serangan bom bunuh diri.

1. Calon pelaku berusia 16-40 tahun, baik perempuan maupun laki-laki. Bahkan anak-anak dengan rentang usia sekitar 8-15 tahun pun bisa terlibat.

2. Bercukur jenggot dan kumisnya (sebelum menjalankan serangan) karena dirinya akan berada di kerumunan publik.

3. Pelaku biasanya sudah mengenal baik lingkungan sosialnya dan bisa membaur dengan kerumunan.

4. Memakai parfum dengan bau tak biasa. Hal ini diyakini sebagai bagian dari ritual untuk persiapan ke surga.

5. Mengenakan baju ukuran besar dan tas ransel besar untuk menyembunyikan bom di dalamnya.

6. Meski dalam cuaca dingin, pelaku biasanya akan berkeringat banyak sebelum lakukan aksinya. Hal itu ditengarai karena pelaku merasa tegang.

7. Pelaku biasanya berbicara pada dirinya sendiri. Selain itu, tatapan dan pandangannya sangat fokus pada satu titik yang merupakan target serangannya.

(*)