Selain pernikahannya tak direstui orangtua, rumah hingga mobil pemberian dijual ludes oleh keluarga pelaku bom bunuh diri Surabaya
Grid.ID - Pernikahan pasangan suami istri, Dita Upriyanto dan Puji Kuswati, pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya ternyata sempat tak mendapat restu dari orangtua Puji.
Perilaku Dita yang tertutup dan sulit dekat dengan keluarga Puji, disinyalir jadi alasan utama keluarga Puji enggan merestui pernikahan keduanya.
Puji merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.
Ayah kandungnya, Koesni merupakan pengusaha jamu yang sukses dan terkenal di Banyuwangi.
Namun Puji, sebab diasuh kerabat ayahnya di Magetan sejak usia 20 bulan, tidak masuk dalam kartu keluarga Koesni.
Keluarga di Magetan pula yang akhirnya mengurus pernikahan Puji Kuswati bersama Dita Upriyanto.
"Akhirnya mereka tetap melangsungkan pernikahan dan diurusi oleh keluarga angkatnya yang di Magetan. Ya keluarga di Banyuwangi akhirnya menerima," ujar Rusiono, perwakilan keluarga Puji dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Senin (14/5/2018).
Selama menikah, keduanya memutuskan menetap di Surabaya.
Mengikuti sikap sang suami, selama menjalani pernikahan, Puji jadi pribadi yang cenderung tertutup dan jarang bergaul.
Bahkan Puji jarang berkomunikasi dengan keluarganya di Banyuwangi, termasuk tak pernah berkunjung saat lebaran.
Keluarga Pelaku Bom Bunuh Diri Surabaya Sempat Lakukan ini Selepas Salat Subuh Berjamaah
Namun meski sangat jarang berkomunikasi, keluarga Puji di Banyuwangi masih memperhatikan kebutuhan Puji.
Orangtua kandungnya sempat membelikan Puji rumah seharga Rp 600 juta dan dua kali membelikan mobil.
Nahas, semuanya dijual Puji dan suaminya, Dita Upriyanto.
Terakhir, keluarganya menghadiahi Puji, Toyota Avanza yang dikendarai Dita Upriyanto saat meledakkan diri di Gereja Pantekosta Pusat, Surabaya.
"Dua mobil yang dibelikan dijual semua. Jadi mobil ketiga yang terakhir dibelikan, BPKB-nya tidak diberikan karena takut dijual. Tapi ternyata mobil itu yang digunakan untuk bom bunuh diri oleh suaminya, Puji," ujar Rusiono.
Seperti diketahui keluarga Puji Kuswati dan Dita Supriyanto menjadi dalang pengeboman ketiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018)
Puji Kuswati beserta dua anak perempuan mereka, Fadilah Sari (12) dan Pamela Riskika (9) meledakkan diri di Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro.
Berjalan kaki, ketiganya ledakkan diri dengan menggunakan bom di pinggang.
Kedua anak laki-laki Puji, Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim (16) meledakkan diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya.
Membawa bom dengan cara dipangku, keduanya memaksa masuk gereja menggunakan sepeda motor.
Sementara suaminya, Dita Upriyanto mengendarai mobil Avanza, menyerang Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuna.
Ia ledakkan diri sesaat mobil ia hantamkan ke gedung gereja. (*)