Grid.ID - Rentetan serangan bom di Surabaya dan Sidoarjo yang terjadi pada Minggu (13/5/2018) dan Senin (14/5/2018) sangat mengejutkan masyarakat.
Pasalnya, para pelaku mengajak anak dan istri mereka untuk melakukan aksi keji itu.
Aksi teror yang melibatkan anak-anak masih cukup baru di Indonesia.
Anak-anak yang dilibatkan tewas mengenaskan di aksi pengeboman tersebut.
(BACA JUGA : Tak Miliki Empati, Kepala Sekolah di Pontianak Justru Lecehkan Korban Bom Surabaya )
Namun, ada juga 4 anak yang selamat.
Kondisinya 4 anak tersebut memilukan.
Berikut kisah 4 anak pelaku bom yang selamat :
1. Rusun Wonocolo
Setelah kejadian bom di 3 gereja, Rusun Wonocoo, Taman Sidoarjo juga digegerkan dengan hal yang sama.
(BACA JUGA : Kenang Pertemuan Terakhirnya, Uya Kuya Lihat Gogon Kesulitan Bernapas )
Bom itu diketahui milik Anton Febrianto meledak di lantai 5 rusun yang ditinggalinya pada Minggu (13/5/2018).
Dilansir Grid.ID dari Surya.co.id, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Mahfud Arifin memberikan pernyataan bahwa keluarga Anton juga akan bertindak sebagai pengebom.
Anton telah memiliki 4 orang anak.
Sebelum aksinya dilakukan, bom meledak dan keluarga Anton ada yang tewas yaitu Istri, Puspitasari dan anaknya yang kedua, AR.
(BACA JUGA : Terjadi Teror Bom di Surabaya, Deddy Corbuzier: Jangan Salahkan Agamanya Tapi Orang Dibaliknya )
Kemudian Anton yang terlukan tewas karena dilumpuhkan oleh petugas.
Nah, dalam insiden bom yang meledak di Rusun Wonocolo 3 anak Anton yang lain bisa selamat.
Anak sulung Anton, AR bisa menyelamatkan dua adiknya yang terkena ledakan bom.
Mengetahui dua adiknya terluka, AR membawanya ke rumah sakit.
(BACA JUGA : Menunduk dan Berjongkok, Risma Terpukul Ketika Mendapat Kabar Ledakan di Mapolrestabes Surabaya )
"AR, satu-satunya anak laki-laki selamat. Dia juga yang membawa dua adiknya ke rumah sakit, sekarang mereka di Rumah Sakit Bhayangkara," ungkap Kombes Pol Frans Barung Mangera.
2. Mapolrestabes Surabaya
Tak hanya 3 anak dari Rusun Wonocolo yang selamat dari ledakan bom.
Dalam aksi penyerangan di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya, Jalan Sikatan, Surabaya pada Senin (14/5/2018) pukul 08.50 wib, satu anak pelaku bom selamat.
Dia adalah AAP (7) putri bungsu dari pelaku bom di Mapolrestabes Surabaya, Tri Murtono.
Pelaku mengajak anak dan istrinya berencana untuk meledakkan Mapolrestabe Surabaya.
Keempat anggota tersebut berboncengan mengunakan dua motor.
Dan ketika sampai di pintu gerbang Mapolrestabes Surabaya mereka dihentikan petugas dan kemudian terjadi ledakan.
Dalam video yang beredar, usai ledakan itu AAP mencoba berdiri.
Beruntung ada seorang petugas, AKBP Roni Faisal Saiful Faton yang melihatnya.
Kemudian, Roni langsung memenghampiri AAP dan membopongnya.
"Saya langsung angkat anak itu. Saya bopong, yang penting anak itu segera dibawa ke rumah sakit," jelas Roni dikutip Grid.ID dari Surya.co.id.
Kondisi anak yang selamat itu juga parah.
Roni menjelaskan bahwa AAP linglung dan terdapat luka serius.
Darah yang kelaur dari tubuhnya sekan-akan tak mau berhenti. (*)