Grid.ID - Aisyah Azzahra Putri (7) atau yang lebih akrab dipanggil Ais adalah putri pelaku bom di Mapolrestabes Surabaya.
Ais juga ikut bersama keluarganya yang memaksa masuk ke dalam Mapolrestabes Surabaya menggunakan dua motor.
Ayah Ais, Tri Murtiono melibatkan seluruh keluarga dalam aksi pengeboman.
Namun, tak disangka Ais masih bisa selamat dari ledakan yang terjadi di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018) pukul 08.50 WIB.
(BACA JUGA : Tak Miliki Empati, Kepala Sekolah di Pontianak Justru Lecehkan Korban Bom Surabaya )
Dalam video yang beredar, Ais mampu berdiri usai bom meledak.
Beruntung ada seorang petugas, AKBP Roni Faisal Saiful Faton yang melihatnya.
Kemudian, Roni langsung memenghampiri Ais dan membopongnya.
"Saya langsung angkat anak itu. Saya bopong, yang penting anak itu segera dibawa ke rumah sakit," jelas Roni dikutip Grid.ID dari Surya.co.id.
(BACA JUGA : Penuh Haru, Kisah 4 Anak Pelaku Bom yang Selamat dari Ledakan )
Berikut 4 fakta mengenai Ais, anak pelaku bom yang selamat.
1. Anak bungsu
Pelaku pengeboman Mapolrestabes Surabaya, Tri Murtiono memiliki 3 anak.
Nah, Ais ini merupakan anak bungsu.
Kakak Ais yang juga dilibatkan dalam aksi keji ini pun tewas.
(BACA JUGA : Adik Kandung Amrozi Sebut Pelaku Bom di Surabaya Berafiliasi dengan ISIS )
2. Kondisi
Kondisi Ais yang selamat dari ledakan bom terluka parah.
Dia langsung dibawa ke rumah sakit setelah diselamatkan.
Menurut Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin, Ais sudah menjalani operasi serpihan ledakan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim pada Senin (14/5/2018).
Saat ini kondisi Ais masih dalam proses pemulihan.
(BACA JUGA : Kadir Ungkap Kondisi Terakhir Gogon Sebelum Wafat, 'Pucet, Mukanya Bengkak-bengkak' )
3. Di motor belakang
Ledakan yang terjadi di Mapolrestabes Surabaya berasal dari dua motor.
Nah, dua motor itu salah satunya adalah yang ditumpangi oleh Ais.
Saat hendak menerobos masuk ke Mapolrestabes Surabaya, Ais berada di motor yang belakang.
Ais berboncengan dengan ibunya.
Hal tersebut juga dikatakan oleh AKBP Roni.
Dia melihat Ais dengan luka yang berdarah.
"Luka berdarah semua. Meledak motor di depan, dia di belakang bersama ibunya. Kondisi ibunya meninggal," kata Roni dikutip Grid.ID dari Surya.co.id.
4. Jago bela diri dan berprestasi
Ais memiliki prestasi dalam olahraga bela diri.
Prestasi itu diungkapkan oleh Nur, tetangga orangtua ibu dari keluarga bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya.
"Ais itu jago bela diri, kapan hari katanya habis menang kejuaraan Tapak Suci di Solo," kata Nur dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Bahkan, dalam waktu dekat ini Ais dijadwalkan mengikuti kejuaraan bela diri di Malaysia. (*)