Grid.ID - Peristiwa bom bunuh diri menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat.
Kesedihan, kemarahan, seluruh emosi bercampur menjadi satu.
Tak hanya kecaman, aksi bom bunuh diri ini juga mengundang rasa kemanusiaan berbagai pihak.
Baik itu para artis, tokoh masyarakat, komunitas sampai tokoh politik.
Sebut saja Alissa Wahid, putri mantan presiden Indonesia Abdurrahman Wahid dan Ikatan Alumni Boston University di Indonesia yang menggunakan platform situs penggalangan dana kitabisa.com.
Di dalam situs penggalangan dana itu, Alissa Wahid menjelaskan jika nantinya dana yang terkumpul akan diberikan kepada para korban ledakan bom di Surabaya melalui jaringan Gusdurian.
Tak hanya Alissa Wahid, rupanya aksi bom bunuh diri di Surabaya ini juga menggugah rasa kemanusiaan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD.
Sedikit berbeda dengan para donatur lainnya, kali ini Mahfud MD tidak membuat laman kampanye di situs penggalangan dana kitabisa.com.
Ia lebih memilih menggunakan akun Instagramnya untuk melakukan penggalangan dana.
BACA JUGA Kerabat Ungkapkan Pesan Terakhir Sri Pudjiastuti, Korban Ledakan Bom di Surabaya
Pada Rabu (15/05/2018), Mahfud MD mengunggah sebuah postingan di IG storynya @mohmahfudmd.
Ia menuturkan jika selama satu minggu ini akun instagram miliknya akan menerima iklan produk atau endorse.
Nantinya, dana yang masuk dari hasil endorse itu akan disumbangkan untuk para korban bom di Surabaya.
BACA JUGA Bocah Perempuan yang Selamat Dalam Ledakan Bom Mapolrestabes Surabaya Anak Salah Satu Teroris
Sementara itu, di bio akun Instagramnya, Mahfud MD juga mencantumkan tautan yang berisi link bantuan untuk korban bom Surabaya.
Tautan itu merupakan link kitabisa.com atas nama pengkampanye Alissa Wahid.
Hal ini seolah menggambarkan persatuan untuk fokus membantu korban ledakan bom Surabaya.
Mahfud MD menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013.
Sebelumnya ia sempat menjadi anggota DPR dan Menteri Pertahanan pada Kabinet Persatuan Nasional.
Pada tahun 1993, pria kelahiran Madura 13 Mei 61 tahun yang lalu itu berhasil meraih gelar Doktor dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Sebelum diangkat menjadi Menteri, Mahfud MD merupakan seorang pengajar dan Guru Besar Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Sedangkan saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Penyantun Yayasan Alumni Undip Badan Penyeyelanggara Universitas Semarang (USM).(*)