Selama ini bahasan mengenai wanita dari sudut pandang ISIS sendiri memang menjadi salah satu pokok bahasan yang menarik untuk dibahas.
Tapi, sebenarnya bagaimana ISIS memandang perempuan?
Percaya tak percaya, sebenarnya ISIS sendiri punya ideologi anti perempuan.
Baca : Beredar Video yang Merekam Suasana Kepanikan di Dalam Mapolda Riau Setelah Terjadi Penyerangan
Mengutip tulisan yang dimuat di laman Counter Exteremism, ISIS bahkan tega melakukan 4 hal kejam dari perkosaan, perbudakan, mengisolasi dari kehidupan sosial, hingga pemaksaan pernikahan pada perempuan.
Dalam sebuah tulisan pada tahun 2015 di Dabiq, majalah berbahasa Inggris terbitan ISIS, mereka mengizinkan tindakan perkosaan pada wanita yang sudah menjadi budak.
Mereka menganut sebuah paham, bahwa pria tidak perlu mendapatkan persetujuan dari pihak wanita untuk melakukan hubungan seksual, baik istri maupun budak.
Istri maupun budak wanita dianggap sebagai obyek dan fasilitas bagi para kaum pria, terutama untuk menyalurkan hasrat seksual.
Baca : Terduga Teroris Penyerang Mapolda Riau Gunakan Pedang Samurai untuk Lukai Polisi
Bukan cuma lewat penyimpangan pemahaman ayat Al-Quran, ISIS bahkan memiliki pedoman sendiri mengenai perkara ini.
Dalam satu pamflet terbitan ISIS pada Desember 2014, disebutkan bahwa seorang pria dapat memperkosa budak wanita bahkan jika ia belum mencapai masa pubertas.
Yang penting, si wanita ini sudah 'cocok untuk diajak bersetubuh'.