Laporan Wartawan Grid.ID, Nindya Galuh A.
Grid.ID - Pernikahan seharusnya bisa menjadi momen spesial dan membahagiakan.
Di hari itu pasangan akan mengadakan pesta meriah dengan iringan ucapan selamat dari keluarga dan teman.
Namun, sepertinya pernikahan pasangan Maral Malka dan Mahmoud Mansour tak sebahagia pernikahan pasangan lainnya.
Ya, pasangan yang menikah di tahun 2014 ini memiliki perbedaan keyakinan dan kebudayaan.
Mahmoud Mansour adalah seorang Muslim berkebangsaan Palestina.
(BACA JUGA: Murah Meriah! Brand Makeup Terkenal Ini Luncurkan Highlighter 100 Ribuan untuk Para Beauty Junkie)
Sedangkan Maral Malka adalah wanita Yahudi asal Israel.
Seperti yang kita ketahui Palestina dan Israel masih bersitegang.
Saat itu Maral Malka berusia 23 tahun dan Mahmoud Mansor sudah berusia 26 tahun.
Meski berebeda keyakinan dan budaya, Mahmoud mantap mempersunting Maral.
Pernikahan mereka digelar di kota Jaffa, selatan Tel Aviv, Israel.
(BACA JUGA: Saddam al-Jamal, Otak Kejam Eksekutor ISIS yang Pernah Bakar Korbannya Hidup-hidup)
Hari bahagia pasangan beda negara ini tak berjalan mulus.
Jauh-jauh hari sebelum upacara janji suci digelar, sudah banyak publik Israel dan Palestina yang mengecam mereka.
Bahkan di hari pernikahan, sekitar 200 orang berduyun-duyun melakukan aksi demo di depan gedung tempat acara diselenggarakan.
Beberapa orang ada yang memakai kaos hitam dan menyebut Malka sebagai penghiantan bangsa Israel.
Pasangan ini sampai harus menyewa pasukan khusus untuk turun tangan menghalau para warga yang hendak menghentikan pernikahan.
(BACA JUGA: Mulut Kepedasan Setelah Makan Sambal, Bisa Dinetralisir Pakai Krupuk?)
Bukan hanya warga yang tak setuju dengan pernikahan pasangan ini.
Ayah Malka, Yoram Malka, juga tak menyetujui pernikahan putrinya.
"Ini adalah acara yang paling menyedihkan untukku," ungkap Yoram Malka seperti dikutip dari Daily Mail.
Walapun sangat menentang pernikahan putrinya, ayah Malka akhirnya pasrah dan membiarkan sang putri dipersunting Mahmoud.
Mahmoud mengatakan bahwa rasa cintalah yang mampu mengalahkan perbedaan mereka.
(BACA JUGA: Sebelum Beraktivitas di Bawah Terik Matahari, Jangan Lupakan 4 Skincare Ini ya!)
"Kami tetap akan mengadakan pernikahan ini."
"Kami akan hidup berdampingan dan bahagia selamanya," ucap Mahmoud.
Meskipun banyak yang mengecam pernikahan pasangan ini, ada juga beberapa warga yang mendukung.
Sambil membawa balon dan bunga, mereka ingin menunjukkan bahwa perbedaan Mahmoud dan Malka mungkin bisa mendamaikan Palestina dan Israel.
Mereka juga mendukung isu koesksistensi damai Yahudi-Arab atau Israel-Palestina.
(BACA JUGA: Jadi Pasangan di Drama Grand Prince, Yoon Shi Yoon dan Jin Se Yeon Dirumorkan Berkencan)
Bukan hanya warga biasa yang memberi dukungan pada pernikahan Mahmoud dan Malka.
Dukungan juga datang dari Menteri Kesehatan Israel, Yael German, dan juga Presiden Israel Reuvin Rivlin.
Sepertinya kisah cinta mereka yang rumit cocok dijadikan novel, ya.
(*)