Grid.ID - Indonesia dan Palestina sama-sama sedang berduka.
Sejak tumpahnya demonstrasi pada peringatan Nakba pada Senin (14/05/2018), korban meninggal terus saja berjatuhan.
Terhitung sampai hari ini, sekitar 60 orang tewas karena memperjuangkan kemerdekaannya sendiri.
Sama-sama meninggal di atas nama 'perjuangan' dan 'peperangan'.
BACA JUGA Panjangnya Hanya 25 Mil, 4 Hal Ini Sebabkan Jalur Gaza Jadi Titik Konflik Israel-Palestina
Namun, sepertinya sebutan 'mati sahid' lebih layak diberikan untuk para korban yang terus berjatuhan di Palestina.
Pasalnya mereka meninggal dalam keadaan 'peperangan' sesungguhnya demi memperjuangkan kemerdekaannya sendiri.
Korban yang semakin banyak berjatuhan menggugah rasa kemanusiaan dari penduduk dunia.
Anak-anak tak berdosa harus menjadi korban kekejaman pasukan Israel.
BACA JUGA Dapat Kiriman Pesan dari Gaza, Melly Goeslaw Rasakan Hal Ini!
Salah satu korban yang meninggal dalam demonstrasi itu sempat mencuri perhatian media.
Dilansir dari laman Daily Sabah, seorang pria Palestina kehilangan kakinya pada tahun 2008 dalam serangan udara.
Dan kini, ia tewas karena dibunuh oleh pasukan Israel dalam protes di dekat perbatasan Gaza terhadap pembukaan kantor kedutaan AS di Yerussalem.
Ia adalah Fadi Abu Salah (29) menjadi salah satu partisipan dalam demonstrasi anti-pendudukan di Jalur Gaza Senin lalu.
BACA JUGA Melly Goeslaw Dapat Pesan Pilu Dari Anak-anak di Jalur Gaza
Saat itu, ia ditembak mati oleh seorang sniper asal Israel.
Fadi Abu Salah harus kehilangan kedua kakinya dalam serangan udara Israel selama Perang Gaza pada tahun 2008.
Ini bukanlah pertama kalinya pasukan Israel membunuh seorang pengunjuk rasa dengan disabilitas.
Pada bulan Januari, Ibrahim Abu Thuraya (29) juga harus kehilangan kedua kakinya dalam serangan Israel satu dekade yang lalu.
BACA JUGA Merinding! Indonesia Raya Dinyanyikan Di Jalur Gaza
Ia mengalami luka tembak di kepala dalam protes yang berlangsung di dekat perbatasan Gaza.
Sejak senin pagi, lebih dari 55 demonstran Palestina tewas.
Sementara itu lebih dari 1700 orang terluka.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, para korban kemudian ditempatkan di sepanjang sisi lain perbatasan oleh pasukan militer Israel.
Hari itu, para demonstran memiliki tujuan tersendiri untuk memperingati ulang tahun Nakba.
Selain itu mereka juga melakukan tindakan protes terhadap relokasi kantor Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerussalem.
Ya, hari ini Indonesia dan Palestina sedang sama-sama dirundung kesedihan.(*)