"Jadi saya menunggu di luar pagar, tidak boleh masuk" ujar Kasida seperti dikutip dari Kompas.com.
Sebagai tetangga, Kasida berusaha menjalin komunikasi yang baik dengan Tri Murtono.
Apalagi Tri Murtono adalah warga baru di kampungnya, ia dan keluarga baru empat bulan tinggal di Jalan Tambak Medokan Ayu, Surabaya.
Saat mengantarkan pesanan air itu Kasida membuka percakapan dengan Tri Murtono.
Namun di sela-sela percakapan Tri Murtono menceramahi Kasida tentang dalil-dalil ayat Al Quran.
"Saya tidak tahu ayat apa, maaf saya tidak bisa mengaji," kata Kasida menimpali ceramahan Tri.
Kasida juga mengaku bahwa Tri Murttono baru dua kali membeli air mineral darinya.
"Pertama dia datang sendiri ke tempat jualan saya, kedua ya kemarin (Senin) itu," ujarnya.
Kasida sama sekali tak menyangka bahwa Tri Murtono yang merupakan tetangga barunya melakukan aksi teror dengan membom Polrestabes Surabaya.
"Saya tahunya pagi tadi ada banyak polisi di sini" akunya.
Saat itu Senin 13 Mei 2018, Polrestabes Surabaya diserang bom bunuh diri oleh Tri Murtono sekeluarga.
Selain Tri ada istri dan tiga orang anaknya yang ikut dalam aksi teror tersebut.(*)