Find Us On Social Media :

Kisah Kasida, Penjual Air yang Diceramahi Soal Agama Sebelum Pelaku Membom Polres Surabaya

By Seto Ajinugroho, Rabu, 16 Mei 2018 | 17:15 WIB

Kasida (kiri)

Grid.ID - Nama Tri Murtono dan keluarganya mendadak tenar di telinga masyarakat Indonesia.

Ia dan keluarganya merupakan pelaku bom bunuh diri Polrestabes Surabaya Senin lalu.

Setelah ditelusuri oleh polisi ternyata Tri Murtiono sekeluarga tinggal di Jalan Tambak Medokan Ayu VI nomor 2 A Surabaya.

Ada kisah janggal menyoal kehidupan Tri Murtono sekeluarga sebelum mereka membom Polrestabes Surabaya.

BACA : Saddam al-Jamal, Otak Kejam Eksekutor ISIS yang Pernah Bakar Korbannya Hidup-hidup

Seorang penjual air bernama Kasida (54) mengaku pernah bersinggungan langsung dengan pelaku tepat sebelum mereka membom markas polisi di Surabaya itu.

Saat itu Kasida mengaku mengantarkan dua galon air mineral isi ulang ke rumah Tri Murtono.

Pesanan itu ia antarkan tepat pukul 6 pagi pada hari Senin 13 Mei 2018, dua setengah jam sebelum Tri Murtiono sekeluarga melakukan aksinya.

Anehnya, Kasida tidak diperbolehkan masuk halaman rumah saat mengantarkan galon air mineral isi ulang.

Tri juga meminta Kasida untuk menunggu diluar pagar.

BACA : Mati Sahid? Setelah Kehilangan Kedua Kakinya, Pria Gaza Ini Tewas di Tangan Pasukan Israel Karena Memperjuangkan Kemerdekaannya Sendiri

"Jadi saya menunggu di luar pagar, tidak boleh masuk" ujar Kasida seperti dikutip dari Kompas.com.

Sebagai tetangga, Kasida berusaha menjalin komunikasi yang baik dengan Tri Murtono.

Apalagi Tri Murtono adalah warga baru di kampungnya, ia dan keluarga baru empat bulan tinggal di Jalan Tambak Medokan Ayu, Surabaya.

Saat mengantarkan pesanan air itu Kasida membuka percakapan dengan Tri Murtono.

Namun di sela-sela percakapan Tri Murtono menceramahi Kasida tentang dalil-dalil ayat Al Quran.

BACA : Kisah Haru Maral Malka dan Mahmoud Mansour, Pasangan Palestina dan Israel yang Pernikahannya Sempat Dikecam

"Saya tidak tahu ayat apa, maaf saya tidak bisa mengaji," kata Kasida menimpali ceramahan Tri.

Kasida juga mengaku bahwa Tri Murttono baru dua kali membeli air mineral darinya.

"Pertama dia datang sendiri ke tempat jualan saya, kedua ya kemarin (Senin) itu," ujarnya.

Kasida sama sekali tak menyangka bahwa Tri Murtono yang merupakan tetangga barunya melakukan aksi teror dengan membom Polrestabes Surabaya.

"Saya tahunya pagi tadi ada banyak polisi di sini" akunya.

Saat itu Senin 13 Mei 2018, Polrestabes Surabaya diserang bom bunuh diri oleh Tri Murtono sekeluarga.

Selain Tri ada istri dan tiga orang anaknya yang ikut dalam aksi teror tersebut.(*)