Grid.ID – Ketidaksempurnaan fisik hendaknya bukan menjadi penghalang untuk melakukan sesuatu.
Hal inilah yang menjadi pedoman hidup sang gadis mermaid, Shiloh Pepin.
Shiloh lahir dengan penyakit misterius yang dikenal dengan sindrom putri duyung.
Ia lahir tepat sebelum pergantian millennium pada tahun 1999 di sebuah kota kecil Kennebunkport, Maine, AS.
BACA BTS Segera Comeback, Terungkap RM Ikut Terlibat dalam Pembuatan Semua Lagu!
Gadis kecil itu lahir dengan penampilan seperti putri duyung dari pinggang ke bawah.
Shiloh Pepin tak memiliki usus kecil dan hanya punya satu ginjal yang berfungsi.
Perjuangan Shiloh memang sangat berat.
Sindromnya ini memberikan tantangan baru bagi para dokter selama 10 tahun.
Awalnya, orang tua Shiloh tak menerima pernyataan dokter bahwa anak mereka hanya akan bertahan selama 10 hari atau lebih.
BACA 4 Trik Makeup untuk Menutupi Double Chin Agar Tampak Lebih Tirus, Simak yuk!
Namun, selama hampir sepuluh tahun, Shiloh menentang rintangan dan menikmati hidup.
Pada bulan September 2009, dia menjadi bintang tamu di Oprah Winfrey Show di AS.
Di sana ia berbicara secara terbuka tentang kehidupannya dan perjuangannya.
Bagi banyak penderita sindrom putri duyung, dokter biasanya melakukan prosedur untuk memisahkan kaki mereka.
Tapi dalam kasus Shiloh hal itu tidak dapat dilakukan karena pembuluh darah menghalangi.
BACA Nggak Pakai Ribet, Yuk Intip 5 Resep Menu Sahur Pertama Ramadhan 2018
Meskipun demikian, gadis kecil itu bersikeras bahwa dia merasa nyaman, dia tidak ingin membelah kakinya.
Di sekolah, ia digambarkan memiliki kepribadian yang bersinar.
Sayangnya, pada bulan Oktober 2009, hanya sebulan setelah muncul di Oprah, Shiloh Pepin harus menghembuskan napas terakhirnya.
Ia meninggal di Pusat Medis Maine dekat rumahnya.
Shiloh Pepin merupakan satu diantara 3 orang yang diketahui bertahan hidup dari kondisinya dalam waktu yang lama.
Penyebab sindrom ini masih belum diketahui meskipun dokter percaya itu ada hubungannya dengan kurangnya sirkulasi darah di dalam rahim.
Shiloh adalah sumber inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia serta orang-orang yang bekerja untuk membuat hidupnya lebih baik.
Masihkah kamu mengeluh betapa rapuhnya hidup? (*)