Find Us On Social Media :

Memaknai Hari Buku Nasional Lewat Lagu 'Apa Guna', Puisi Widji Thukul yang Dinyanyikan Sang Anak

By Septiyanti Dwi Cahyani, Kamis, 17 Mei 2018 | 11:02 WIB

Memaknai Hari Buku Nasional lewat lagu 'Apa Guna'

Grid.ID - Tepat pada hari ini, 17 Mei 2018 diperingati sebagai Hari Buku Nasional.

Berbicara tentang Hari Buku, masihkah maknanya relevan dengan kehidupan kita saat ini?

Mengingat minat literasi di Indonesia sendiri memang masih sangat kurang.

Apalagi jika dibandingkan dengan negara maju lainnya seperti Jepang.

BACA JUGA Marchella F P, Penulis Cantik yang Mengembalikan Ingatan Segar Anak-anak 90an Lewat Buku

Berkaitan tentang hari buku, ada sebuah lagu yang isinya dicukup menggelitik kaum millennials saat ini.

Lagu ini berjudul 'Apa Guna' yang dipopulerkan oleh Fajar Merah, putra musisi pokal Widji Thukul yang hilang pada masa pemerintahan Orde Baru.

Lagu 'Apa Guna' sendiri merupakan puisi ciptaan Widji Thukul.

Syairnya sangat sederhana, namun sarat akan satu hal yang seharusnya kita renungkan.

BACA JUGA Tak Pernah Menonjol di Bidang Akademik, Murid SD Ini Kejutkan Gurunya dengan Coretan di Buku Tulis

Nah, seperti inilah lirik lagu 'Apa Guna' yang dinyanyikan oleh Fajar Merah.

'Apa guna punya ilmu tinggi, kalau hanya untuk mengibuli

Apa guna banyak baca buku, kalau mulut kau bungkam melulu

Di mana-mana moncong senjata

Berdiri gagah kongkalingkok dengan kaum cukong

BACA JUGA Fundamentals of Guerilla Warfare, Buku Acuan Strategi Militer Kelas Dunia yang Ditulis Oleh Jenderal Asal Indonesia

Di desa-desa rakyat dipaksa menjual tanah

Tapi, tapi, tapi, tapi

Dengan harga murah'

Itulah lirik lagu berjudul 'Apa Guna' yang dinyanyikan oleh putra bungsu Widji Thukul, Fajar Merah.

BACA JUGA Tutup Perayaan 25 Tahun Berkarya, Sebastian Gunawan Meluncurkan Buku Berjudul Whisper/Roar

Sebelum dinyatakan hilang, Widji Thukul sendiri memang dikenal sebagai penyair yang pokal.

Lewat puisi, putra Solo itu menuangkan gagasan-gagasan perjuangannya.

Lagu di atas sangat sederhana dan tidak menggunakan bahasa yang terlalu berbelit-belit.

Seolah menyindir kaum-kaum terpelajar, pada kata 'apa guna banyak buku tapi mulut kau bungkam melulu' yang menyiratkan agar kaum terpelajar lebih banyak menyumbangkan kontribusinya dalam permasalahan yang terjadi di Indonesia.

BACA JUGA VIDEO : Chelsea Islan Ternyata Suka Membaca dan Membeli Buku

Lalu, apa relevansi lagu tersebut dengan kehidupan saat ini?

Sebagai kaum millennials, tentu lagu itu mengandung satu hal yang harus kita renungkan bersama.

Tak hanya membaca buku, lagu itu juga meminta kita untuk menerapkan apa yang sudah didapatkan dari buku tersebut.

Agar ilmu yang didapat tak terbuang sia-sia.(*)