Grid.ID - Lebih dari satu miliar penduduk dunia mulai menjalankan ibadah puasa Ramadhan pada bulan ini.
Tak terkecuali untuk lebih dari 100 pemain sepak bola dari enam negara berpenduduk mayoritas muslim.
Selain berpuasa, bulan ini juga akan menjadi ajang persiapan bagi para pemain sepak bola menghadapi Pila Dunia 2018.
Ya, di penghujung bulan ramadhan nanti, perhelatan terbesar dalam duni sepak bola ini akan dimulai.
Bukankah ini akan menjadi dilema tersendiri untuk para pemain sepak bola yang beragama islam?
Seperti yang dilansir dari laman Yahoo Sports, Omar Geber, seorang bek asal Mesir mengaku jika ini bukanlah hal yang mudah.
"Ini tidak mudah pasti, untuk melatih dan bermain ketika saya sedang berpuasa, tetapi saya harus melakukannya", ungkap Geber.
Ia juga mengungkapkan jika ada beberapa pemain sepak bola lainnya yang memilih untuk mengganti puasa setelah lebaran nanti.
Banyak cerita menarik tentang para pemain sepak bola dunia yang beragama islam ketika mereka dihadapkan dengan dua pilihan ini.
Mesut Ozil dari Jerman misalnya, pada Piala Dunia 2014, ia memilih tidak berpuasa ketika bulan Ramadhan yang saat itu jatuh pada babak sistem gugur.
Ia memiliki alasan tersendiri untuk melakukannya.
Menurut Ozil, tubuh membutuhkan bahan bakar saat bermain sepak bola.
BACA JUGA Sering Jadi Pertanyaan, 'Ramadhan' atau 'Ramadan', Ini Penulisan yang Benar!
Sehingga ia lebih memilih untuk tidak berpuasa.
Tetapi, bagi para profesional lainnya ada juga yang berkomitmen dengan penuh keyakinan untuk tetap berpuasa, meski keputusan itu bisa menyiksa.
Berdasarkan data dalam sebuah penelitian pada Olimpiade 2012 menyebutkan, jika sebenarnya pelatih tidak ingin para pemain sepak bola itu berpuasa ketika bulan Ramadhan tiba dan mereka harus bertanding.
15 tahun yang lalu, Dr. Yacine Zerguini, anggota komite medis FIFA membuat sebuah literatur yang berisi penelitian ilmiah tentang analisis interaksi sepakbola dan Ramadhan.
Ia menghasilkan kesimpulan sementara bahwa makan hanya dua kali sehari (sahur dan berbuka), dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi.
Namun, ada pula beberapa penelitian yang tidak menunjukkan efek merugikan tentang puasa dan sepak bola.
BACA JUGA Sambut Ramadhan, Ini Aktivitas Selebgram Muslim Asal Korea Ayana Moon
Seperti sebuah pengakuan yang diberikan oleh Kolo Toure pada tahun 2013 lalu, ia menyebutkan jika puasa memiliki manfaat untuk membersihkan tubuh.
Ia juga mengaku akan merasa lebih kuat setelah Ramadhan.
Zak Abel, mantan pelatih penjaga gawang Mesir memiliki anekdot yang sama.
"Ketika kami memeliki gelandang legendaris Mesir Mohamed Aboutrika, dia sangat kuat secara mental, sehingga dia memainkan permainan terbaiknya ketika sedang berpuasa", ungkapnya.
Lalu, bagaimana para pemain sepak bola menyesuaikan diri selama Ramadhan?
Banyak tim yang didominasi Muslim menyusun kembali jadwal mereka untuk mengakomodasi pemain-pemain yang menjalankan puasa dengan lebih baik.
BACA JUGA Nggak Pakai Ribet, Yuk Intip 5 Resep Menu Sahur Pertama Ramadhan 2018
Piala Dunia 2018 bukanlah kompetisi internasional tingkat tinggi pertama yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan.
Dua tahun lalu, tidak ada pemain Perancis yang berpuasa.
Begitu juga dengan pemain dari Jerman dan Belgia.
Untuk pemain dari negara-negara Mayoritas Muslim, bagaimanapun pilihannya mungkin akan lebih sulit.
Banyak tim, termasuk Mesir akan menyerahkan keputusan kepada pemain individu.
"Ini adalah keputusan pribadi", kata gelandang Vancouver Whitecaps Aly Ghazal, pemain internasional Mesir.
BACA JUGA Memasuki Bulan Ramadhan, Lucinta Luna Tampil Cantik dengan Hijab!
"Ini antara anda dan tuhan, tidak ada orang lain yang dapat mengontrol apakah anda harus melakukannya atau tidak. Namun, itu semua fleksibel, tergantung pada bagaimana ketahanan fisik yang anda miliki. Karena ini, akan berbeda dari orang lain pada umumnya", tandasnya.(*)