Laporan Wartawan Grid.ID, Pradipta R
Grid.ID – Implan payudara kini bukan lagi hal asing dan sudah tidak tabu untuk dibicarakan.
Bahkan pelaku implan payudara kini semakin beragam.
Bukan hanya dilakukan oleh kalangan atas dan dengan rentan usia yang lebih jauh.
(BACA JUGA: 6 Tradisi Unik dari Berbagai Negara yang Hanya Muncul Setiap Ramadhan, Indonesia Juga Punya loh!)
Dilansir Grid.ID dari laman Boldsky, menurut data terakhir dari sebuah penelitian, setidaknya 1 dari 3000 wanita yang menjalani implan payudara telah dikaitkan dengan BIA-ALCL (Anaplastic Large Cell Lymphoma).
Penyakit ini merupakan bentuk limfoma non-Hodgkin, yaitu semacam kanker yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Meskipun cukup berbahaya, penyakit ini bisa disembuhkan jika dideteksi sejak dini.
(BACA JUGA: Selamat Hari Buku Nasional! Inilah 4 Penulis Wanita Indonesia yang Karyanya Selalu Sukses Bikin Kita Falling In Love)
Klaim terbaru dari Pusat Kanker MD Anderson University mengatakan, bahwa meskipun kematian karena implan jarang terjadi, namun faktanya memang terjadi.
Mengapa implan payudara berisiko?
Hal ini terkait dengan komplikasi dengan implan jenis tekstur tertentu yang miliki permukaan kasar.
Implan jenis ini digunakan dalam 99 persen operasi pembesaran payudara.
(BACA JUGA: Daebak! BESOK FAKE LOVE Jadi Trending Topik Dunia Gara-gara ARMY Indonesia)
Penyakit atau komplikasi bisa terjadi saat 2 hingga 28 tahun pasca operasi.
Sebabnya adalah bahan baku yang digunakan pada implan ini.
Para ilmuwan telah melihat secara rinci, di mana mereka menemukan platinum, yang digunakan dalam implan silikon.
Dan bahan inilah yang seringkali mengganggu kesehatan.
(BACA JUGA: Sophia Latjuba Pilih Perankan Teater, Karena Ingat Lingkungan)
Efek lainnya dari implan payudara ialah sebagai berikut.
1. Rasa tidak nyaman di sekitar implan
2. Pengerasan jaringan payudara
3. Nyeri otot
4. Pembengkakan kelenjar getah bening
5. Lebih mudah lelah
(BACA JUGA: Mencicipi Kolak Pamela Bowie, Sule Menangis, Kangen Kolak Istri?)
6. Ruam
7. Pengerasan kulit (*)