Laporan Wartawan Grid.ID, Elizabeth Ayudya RR
Grid.ID - Oman Rochman atau yang lebih dikenal dengan nama Aman Abdurrahman, terdakwa bom Thamrin dijatuhi hukuman mati oleh Jaksa Penuntut Umum di Pengandilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (18/5).
Aman dianggap sebagai dalang yang bertanggung jawab atas aksi teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, 14 Januari 2016.
"Menuntut supaya majelis hakim menjatuhkan pidana kepada terdakwa Oman Rochman alias Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman dengan pidana mati," ujar jaksa Anita Dewayani membacakan tuntutan, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018).
Dikutip dari Kompas.com, Aman terbukti secara sah melakukan tindak pidana merencanakan dan menggerakkan orang lain atau kelompok untuk melancarkan aksi terorisme.
BACA:Hati-hati, Minuman Bersoda Berbahaya Buat Kesuburan loh, Begini Penjelasannya!
Teror yang digerakan Aman dinilai menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat massal.
Caranya yakni dengan merampas kemerdekaan atau hilangnya nyawa dan harta benda orang lain, atau mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas publik atau fasilitas internasional.
Sebelum kasus bom Thamrin, Aman diketahui menjadi dalang dari beberapa aksi teror.
Aman diduga menjadi otak pelemparan bom ke Gereja HKBP Oikumene, Samarinda, pada 13 November 2016, aksi bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, 24 Mei 2017, hingga penembakan terhadap personel Kepolisisan di Bima, NTB, pada September 2017.
BACA:Heboh Kalimat Suci Umat Islam Tertera di Tutup Botol Bir, Ternyata Begini Asal Muasalnya
Menariknya, Aman mendalangi aksi-aksi teror tersebut dari balik jeruji besi.
Banyak pihak menyebut Aman sebagai pimpinan ISIS Indonesia.
Bahkan, pesona Aman digadang-gadang kalahkan pesona pendiri Jamaah Andharut Tauhid (JAT), Abu Bakar Ba'asyir.
Menanggapi tuntutan hukuman mati tersebut, kuasa hukum terdakwa, Asrudin Hatjani, menyebut kliennya merasa keberatan.
BACA:Pesan Ramadhan Donald Trump Gegerkan Umat Muslim Dunia
Sebab, Aman merasa dirinya bukan penggerak berbagai aksi terorisme atau yang biasa disebut amaliyah.
Asrudin menjelaskan, Aman sudah menyampaikan bahwa dirinya tidak terlibat dalam berbagai aksi yang dituduhkan jaksa.
Sebab, Aman tengah berada di dalam tahanan saat aksi-aksi teror itu terjadi.
Meski demikian, dosa terberat yang dilakukan Aman tidak bisa dilupakan dan justru memberatkan hukumannya.
BACA:Ditahan di Rutan Pondok Bambu, Baby Jovanca Kok Bisa Main HP?
Dosa terberat itu adalah mengakibatkan seorang anak tewas mengenaskan dan 5 anak mengalami luka berat.
Jaksa mengatakan perbuatan Aman itu telah menghilangkan masa depan seorang anak yang meninggal di tkp.
Mengingat, kondisi anak tersebut sangat mengenaskan dengan luka bakar lebih dari 90 persen.
Menurut jaksa, tak ada hal-hal yang bisa meringankan hukuman pria yang dijuluki 'Singa Tauhid' tersebut. (*)