Grid.ID - Kepolisian Republik Indonesia memastikan Dita Oeripta bersama keluarganya menjadi pelaku ledakan bom bunuh diri di 3 gereja di Surabaya (13/5).
Dita diyakini Dita telah mendoktrin istri dan anak-anaknya untuk ikut beraksi agar nanti bisa masuk surga bersama-sama.
Namun Dita bukanlah otak atau dalang dari aksi pengeboman tersebut.
Ada sosok lain yang lebih kuat atau atasan Dita yang merencanakan serangan teror.
4 Jenis Tiara yang Diprediksi Akan Dipakai Meghan Markle, Harganya Miliaran!
Jurnalis media asing ABC Australia, David Lipson meyakini, pria berinisial AU adalah sosok senior yang merencanakan aksi ini.
Apalagi pihak kepolisian menyatakan keluarga pelaku bom Surabaya belum pernah ke Suriah.
Artinya, ada orang yang mengajari mereka merakit bom.
Sosok AU tersebut diduga kuat merupakan inisial dari Abu Umar, Ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Timur.
Turun Tahta, Rupanya Ini Sumber Kekayaan Pangeran Harry yang Sekarang
Sementara Dita sendiri merupakan ketua JAD Surabaya. Jadi secara hirarki Dita merupakan bawahan Abu Umar.
Abu Umar yang bernama asli Syamsul Arifin (35) ini pada Selasa (15/5) telah ditangkap Densus 88 Antiteror di rumah kontrakannya di Perum Banjararum, Kab. Malang.
Dia ditangkap bersama seorang wanita bernama Wahyu Mega Wijayanti (40).
Wanita ini kabarnya merupakan istri siri atau istri muda Syamsul.
Sedangkan sang istri sah/ pertama, melansir Suryamalang.com, bermukim di Desa Jatinom, Kab. Blitar.
Syamsul sendiri memang bukan warga Malang, melainkan warga Blitar.
Hal itu diungkapkan oleh Sutikno, Ketua RT 3/RW 2 Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, tempat Syamsul bermukim bersama istri pertamanya.