Find Us On Social Media :

Meski Sedih, Hatta Rajasa Yakin Anaknya Tegar dengan Kepergian Istri

By Menda Clara Florencia, Senin, 21 Mei 2018 | 10:31 WIB

Perubahan Adara Taista, mantu Hatta Rajasa

Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia

Grid.ID - Suami mana yang tidak terpukul ketika harus berpisah dengan istri tercinta untuk selamanya karena mengidap sakit kanker yang tergolong langka.

Adara Taista harus pergi untuk selamanya padahal usia pernikahannya baru masuk bulan kelima.

Kata Hatta Rajasa, anaknya, Rasyid Rajasa cukup tegar, meski tak menampik cukup kehilangan.

“Rasyid tentu tegar sekali, bagaimana pun juga manusiawi sekali kalau Rasyid terpukul, kehilangan dan merasa sedih. Bagaimana pun perkawinannya baru lima bulan,” kata Hatta Rajasa, saat ditemui Grid.ID di rumah duka di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, (20/5/2018) tadi malam.

(BACA JUGA: Menantu Hatta Rajasa Sampai Keliling Dunia Demi Obati Penyakit Kanker Langka)

Hatta Rajasa yakin anaknya mampu menerima kenyataan pahit ini. Sebab, menurutnya anaknya cukup taat dengan agama.

“Namun Rasyid anak yang tegar karena dia keagamaannya kuat sekali,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, banyak dokter yang tak mampu menangani jenis penyakit menantu Hatta Rajasa, mendiang Adara Taista.

Berawal dari berobat di salah satu rumah sakit di Jakarta, kemudian dokter merujuk agar Adara Taista berobat ke luar negeri.

Akhirnya Adara Taista dilarikan ke salah satu rumah sakit ternama di Singapura.

(BACA JUGA: Suapi Anak Saat Berbuka Puasa, Tampilan Inul Daratista Bikin Pangling)

Setelah berobat di Singapura, dokter langsung mendiagnosa Adara Taista mengidap penyakit kanker kulit Melanoma.

“Dideteksi oleh dokter di Singapura, kemudian dirawat di sana,” kata Hatta Rajasa, saat ditemui Grid.ID di rumah duka di Kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, (20/5/2018 tadi malam.

Setelah didiagnosa, dokter di Singapura merujuk Adara Taista ke Amerika untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik lagi.

“Iya (sempat dirawat di Amerika), di rujuk ke Mayo, karena di Mayo ada yang me-research melanoma. Namun juga di Mayo tidak menunjukan hasil yang baik meski sempat membaik kemudian drop,” ungkapnya kembali.