Grid.ID - Toxic shock syndrome TSS adalah kondisi infeksi bakterial yang bisa mengancam jiwa seseorang.
Sindrom ini disebabkan oleh Streptococcus pyogenes atau Staphylococcus aureus.
Bakteri ini memasuki aliran darah dan menghasilkan eksotosin yang dapat menyebabkan infeksi.
TSS atau Toxic shock syndrome pertama kali dialami anak-anak pada tahun 1927 dan 1978.
(BACA JUGA: Makan Nasi Bisa Sebabkan Retensi Cairan Dalam Tubuh, Bener Nggak nih? Simak Penjelasannya di Sini)
Sebagian besar penyebab sindrom ini dikaitkan dengan penggunaan tampon saat menstruasi.
Sebagian besar kasus ini mempengaruhi kaum wanita.
Semakin tinggi daya serap tampon, maka semakin tinggi pula risiko untuk terkena TSS.
Streptococcus pyogenes atau Staphylococcus aureus adalah penyebab umum dari sindrom ini.
(BACA JUGA: 5 Hal Penyebab Retensi Air Dalam Tubuh, Nomor 4 Bahaya nih!)
Staphylococcus aureus adalah bakteri yang paling umum terdapat pada tampon.
Racun yang dilepaskan oleh stran bakteri mengaktifkan T-sel dari sestem kekebalan untuk melepaskan sitokin.
T sel (limfsoit T) merupakan kelompok sel darah putih yang memainkan peran utama pada kekebalan seluler.
Sitokin adalah protein yang berperan dalam pensinyalan sel.
Pembebasan sitokin bisa mempengaruhi sel di sekitarnya merespon dan responnya adalah syok dan kerusakan jaringan.
(BACA JUGA: Tampil Anggun di Pernikahannya, Inilah 8 Rahasia Body Goals ala Meghan Markle, Ternyata Nggak Susah!)
Berikut beberapa gejala dari sindrom ini:
1.Demam tinggi
2. Tekanan darah rendah
3. Ruam
4. Kulit mengelupas
5. Kelelahan
6.Kelemahan
7.Nyeri otot
8. Sering sakit kepala
9. Kejang
Ini adalah gejala yang paling umum, namun ada juga gejala parahnya seperti berikut:
1. Pneumonia
2.Koma
3. Kegagalan organ penting seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Tubuh kita memasuki fase syok karena ada benda asing yang dilepaskan oleh bakteri ke dalam darah.
Respon imun tubuh mungkin bisa membantu atau tidak, tergantung tingkat keparahan infeksi. (*)