Find Us On Social Media :

Tuai Kontroversi, Menag Minta Maaf Atas Rilisan Rekomendasi 200 Penceramah

By Seto Ajinugroho, Selasa, 22 Mei 2018 | 01:00 WIB

Menag Lukman Hakim Saiffudin

Grid.ID - Beberapa hari lalu Kementrian Agama RI merilis 200 penceramah yang dianggap 'aman' dan direkomendasikan dalam menyampaikan khotbah.

Namun sebagian kalangan menilai rilisan tersebut tidak mewakili aspirasi umat.

Menanggapi hal tersebut maka Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saiffudin meminta maaf.

"Atas nama Kementerian Agama, selaku Menteri Agama, saya memohon maaf kepada nama yang ada dirilis yang merasa tidak nyaman namanya ada di sana," ujarnya Senin (21/5) seperti dikutip dari Tribunnews.

BACA : Beredar Video Dua Pria yang Diduga Akan Melakukan Kejahatan, Ketika Diteriaki Justru Lakukan Hal ini

Menag menambahkan bahwa rilisan tersebut dikeluarkan untuk memberi kebutuhan penceramah atau mubaligh kepada masyarakat.

"Ini bukan seleksi, bukan akreditasi, apalagi standardisasi. Ini cara kami layani permintaan publik," kata Lukman.

Lukman juga mengatakan rilisan 200 penceramah itu bukan dimaksudkan untuk memilah-milah penceramah yang kompeten dan mana yang tidak.

Rilisan tersebut dibuat lantaran usulan beberapa kalangan yang masuk ke Kemenag RI dan akan terus di update.

Sehingga pada daftar rilisan Kemenag juga mencantumkan nomor WhatsApp (08118497492) sebagai sarana menyampaikan masukan dan saran oleh masyarakat.

BACA : Lagi, Sebarkan Isu Bom dan Terorisme, Pengguna Sosial Media Ditangkap

"Silahkan saja publik menyampaikan. Kami membuka diri selebarnya untuk menerima masukan," tambah Lukman.

Lukman juga menegaskan tak ada unsur muatan politis dibalik pembuatan 200 penceramah itu.

Ditambah pembuatan daftar 200 mubaligh tersebut disusun secara alamiah sesuai usulan dari pengurus ormas keagamaan, masjid besar dan lainnya.

Jika ada penceramah atau mubaligh dengan jutaan viewer namun tidak mausk dalam daftar, hal itu karena belum masuk dalam usulan.

BACA : Muncul Aliran Air Banjiri Lantai Sebuah Mall Mewah di Jakarta, Ternyata ini Penyebabnya

Itu bukti tidak ada motif politik di sini. Sama sekali tidak ada. Kalau kami berpolitik praktis, maka tentu kami hanya akan masukan yang pengikutnya besar saja," pungkas Lukman.

Sebelumnya Kemenag merilis daftar yang berisi 200 orang penceramah yang direkomendasikan untuk mengisi siraman rohani atau pengajian.(*)