Karena menurutnya pada saat itu kedudukan perempuan masih sangat lemah nih di mata hukum.
Karier Maria juga nggak main-main loh.
Pada masa itu perempuan seperti Maria sudah bisa menduduki posisi penting sebagai Menteri Sosial Kabinet Syahrir I dan II, dan juga anggota Dewan Pertimbangan Agung.
( BACA JUGA :Cara Merawat Rambut yang Sering Terkena Hair Dryer atau Alat Catok)
Nah tentunya Maria harus memulai kariernya dari bawah.
Pada masa pendudukan Jepang saja, Maria sudah bekerja di Departemen Kehakiman, kemudian Departemen Luar Negeri.
Dan jasanya sebagai sarjana hukum sampai sekarang masih membekas.
Di saat banyak perempuan yang lemah di mata hukum tidak bisa memprjuangkan nasibnya, terutama dalam perkawinan dan keluarga.
( BACA JUGA :Mau Tahu Seberapa Sering Harusnya Kita Mencuci Rambut Sesuai Jenis Kulit Kepala? Simak yuk!)
Maria menjadi ketua Sekretariat Kongres Wanita Indonesia, yag ikut memperjuangkan hak perempuan.
Pada tahun 1974 Pemerintah mengesahkan Undang- Undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974.
Maria wafat di Jakarta 15 April 1988.
Yap! Itu tadi cerita wanita Indonesia yang menginspirasi, Maria Ulfah.
( BACA JUGA :Jarang Terekspos, Ini Dia Sosok Saudari Tiri Pangeran William dan Harry yang 'Terlupakan')
Ayo generasi muda jangan mau kalah ya!(*)