Laporan Wartawan Grid.ID, Andriana Oky
Grid.ID - Banyak artikel kesehatan yang menjelaskan bahwa tidur merupakan aktivitas yang penting.
Kebanyakan orang tahu, kondisi kamar tidur yang ideal agar bisa tidur nyenyak di malam hari adalah gelap dan ponsel dimatikan.
Tapi, bagaimana jika kamu sudah melakukan semua hal itu kamu tetap tidak bisa tidur.
Kamu perlu mengunjungi dokter.
( BACA JUGA :Bisa Menyehatkan Kulit dan Rambut, Ternyata Inilah Efek Samping Konsumsi Vitamin Prenatal Secara Berlebihan)
Seorang direktur medis dan ahli tidur di Canyon Ranch Lenox, Dr Greyer mengatakan bahwa sebagai wanita kamu harus memperhatikan kualitas tidur kamu.
Salah satu gangguan tidur yang paling umum adalah sleep apnea.
Meski umum, namun sleep apnea termasuk dalam gangguan tidur yang serius dimana kondisi pernapasan menjadi tidak normal selama kamu tidur.
Kondisi tidak normal yang dimaksud adalah kondisi dimana pasokan oksigen yang terbatas untuk dikirimkan ke tubuh dan otak.
( BACA JUGA :Tampil di Wanna One Go: X-CON, Zico Block B Beri Wanna One Sofa Baru!)
Hal ini memang jarang terjadi pada wanita muda, tapi bukan berarti itu tidak mungkin terjadi.
Ditambah lagi sleep apnea sedikit sulit untuk didiagnosis dan dipahami pada wanita.
Para dokter cenderung memiliki stereotip seleep apnea bahwa wanita yang mengalami sleep apnea itu memiliki ciri fisik seperti perut buncit dan berat badan yang berlebih.
( BACA JUGA :Demi Kelancaran Asean Games 2018, Aturan Ganjil Genap Diperluas)
Tapi, hal itu tidak berlaku lagi karena pada dasarnya sleep apnea bisa menyerang siapa saja baik wanita tersebut memiliki berat badan yang normal.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada 400 wanita yang berusia 20 hingga 70 tahun, peneliti menemukan bahwa setengah peserta memiliki beberapa tingkat sleep apnea.
Gejala umum dari sleep apnea adalah mendengkur.
Namun, tidak selamanya bahwa mendengkur itu merupakan gejala dari sleep apnea.
( BACA JUGA :Kenali Gejala Baby Blues, Calon Mama Wajib Tahu nih, Salah Satunya Mirip Insomnia?)
Seorang wanita yang mengalami sleep apnea akan memiliki gejala migrain dan merasa lelah bahkan ketika mereka tidur dengan nyenyak semalaman.
Selain sleep apnea masalah tidur bisa disebabkan oleh alergi yang bisa diatasi dengan mengunjungi dokter THT.
Penyebab lain mungkin disebabkan oleh masalah pernapasan yang bisa diatasi dengan mengunjungi dokter gigi untuk mendapatkan perawatan mulut dan saluran napas.
Namun ada juga kaitan yang jelas antara sleep apnea dan sindrom ovarium polikistik.
( BACA JUGA :Lama Tak Muncul, Begini Penampilan Primus Yustisio dan Jihan Fahira Sekarang)
Sindrom ini ditandai dengan peningkatan hormon testoteron yang pada akhirnya bisa menyebabkan sleep apnea.
Lebih lanjut seorang pakar kesehatan, Dr Greyer menjelaskan bahwa gangguan tidur sleep apnea biasanya 30 kali lipat lebih tinggi dialami oleh wanita yang memiliki PCOS (polycystic ovary syndrom).
PCOS (polycystic ovary syndrome) atau sindrom ovarium polikistik merupakan kondisi terganggunya fungsi ovarium pada wanita yang berada di usia subur.
Kondisi ini menyebabkan hormon wanita yang menderita PCOS menjadi tidak seimbang karena hal-hal yang tidak diketahui.
( BACA JUGA :Hindari Kulit Wajah yang Kering dengan Masker Buah, Gimana tuh?)
Dr Greyer menyarankan agar wanita tidak perlu panik.
Cobalah untuk mengatur suasana kamar menjadi senyaman mungkin untuk kamu berisitrahat saat malam hari.
Jika cara ini tidak berhasil, maka kamu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memeriksakan kondisi kesehatan tubuh kamu. (*)