Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Fitria C
Grid.ID - Menjadi perokok pasif memiliki risiko dan bahaya yang tinggi.
Menjadi perokok pasif bahkan lebih berbahaya daripada perokok aktif selama kehamilan.
Asap saat merokok bisa menyebar dan memengaruhi lingkungan dan juga kehamilan.
Tak hanya itu, menjadi perokok pasif membuat risiko keguguran, komplikasi kelahiran semakin meningkat.
Berkaitan dengan kelahiran bayi, ibu yang menjadi perokok pasif memiliki efek buruk karenanya.
(BACA JUGA : Atasi Bau Mulut Selama Puasa dengan 3 Bahan Alami Ini, Kepoin yuk!)
Masalah infertilitas
Menjadi perokok pasif berkaitan dengan masalah infertilitas atau kesulitan untuk mengandung.
Asap rokok juga menyebabkan kesalahan pada kromosom dan memengaruhi reproduksi.
Berat badan lahir rendah
Biasanya, bayi yang lahir dari seorang perokok pasif memiliki berat lebih sedikit dari bayi normal biasanya.
(BACA JUGA : Merasa Bosan Dalam Hubunganmu, Coba deh Atasi dengan 4 Hal Ini)
Peneliti mengatakan ada hubungan yang jelas antara perokok pasif dan kelahiran dengan berat badan rendah.
Bayi juga rentan terhadap penyakit yang berhubungan dengan pernapasan dan kekebalan tubuh.
Cacat lahir
Paparan asap rokok juga bisa menyebabkan cacat lahir pada bayi.
Asap dapat membuat cacat reduksi anggota tubuh, mulut, mata, kaki, dan bagian lainnya.
(BACA JUGA : Ikuti 4 Gerakan Olahraga yang Dapat Hilangkan Lemak pada Tangan yuk!)
Kelahiran prematur
Menjadi perokok pasif meningkatkan kemungkinan kelahiran prematur pada wanita.
Ibu yang tergolong perokok pasif lima kali lebih besar memiliki kemungkinan persalinan prematur.
Perokok pasif juga meningkatkan risiko anemia, hipertensi dll.
Jadi, buat kamu yang punya suami perokok dan ingin segera hamil, usahakan untuk tidak terkena paparan asap rokok ya.
Bisa berbahaya!(*)