Find Us On Social Media :

Dibanderol Harga Rp 2,8 Miliar, Seperti Apa Keistimewaan Al Quran Ini?

By Andika Thaselia, Rabu, 23 Mei 2018 | 17:02 WIB

Al Quran istimewa yang terbuat dari sutera dan ditulis tangan ini dibanderol harga Rp 2,8 miliar

Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi

Grid.ID - Al Quran adalah kitab suci yang menjadi pedoman umat Muslim di seluruh dunia.

Al Quran bersisikan ayat-ayat yang menjadi tuntunan umat Muslim dalam menjalani kehidupan.

Baru-baru ini sekelompok seniman di Afghanistan berhasil menyelesaikan sebuah proyek Al Quran yang istimewa.

Bagaimana tidak, Al Quran ini terbuat dari bahan sutra, dan ditulis dengan tangan.

Baca : Pendeta Terkemuka di Texas Turun Jabatan Setelah Dituduh Melakukan Pelecehan Terhadap Perempuan

Diberitakan oleh Kompas.com (23/5/2018), proyek ini dikerjakan oleh 38 orang kaligrafer dan seniman.

Sebagian besar seniman yang terlibat telah menjalani pelatihan telebih dahulu di yayasan Turquoise Mountain di Kabul, Afghanistan.

Untuk pengerjaan 1 buah kitab suci yang terdiri dari 610 halaman ini, kaligrafer maupun seniman yang mengerjakan harus mengutamakan ketelitian pada setiap lembarnya.

Mengutip dari AFP, ternyata perlu waktu dua tahun untuk merampungkan satu bendel Al Quran.

Baca : Miris! Anak Laki-laki Dita Supriyanto Ternyata 2 Kali Menangis di Masjid Sebelum Lakukan Aksi Bom Bunuh Diri

Sementara untuk per lembarnya, seniman dan kaligrafer membutuhkan waktu setidaknya dua hari agar hasilnya sempurna dan sesuai dengan kaidah.

Al Quran sutra ini dibalut dengan sampul berbahan kulit kambing.

Beratnya pun mencapai 8,6 kilogram.

Para seniman menggunakan bambu bambu atau pena tinta buluh dalam proses penulisan ayat-ayat Al Quran.

Baca : 3 Tahun Terpisah, Seorang Ayah Buat Skenario Pertemuan Mengharukan Buat Kejutkan 2 Anaknya

Proyek ini dilaksanakan untuk melestarikan tradisi kaligrafi.

Khwaja Qamaruddin Chishti, master kaligrafer dalam proyek ini mengatakan, pihaknya punya fokus untuk melestarikan tradisi kaligrafi, dan membuktrikan bahwa tradisi ini tidak mati di Afghanistan.

Untuk urusan harga, sebenarnya pihak tim produksi sendiri sebenarnya tidak bisa menentukan berapa harganya.

Baca : Hari ini dalam Sejarah: Pasangan Kriminal yang Sempat Gemparkan Amerika Ditembak Mati

"Tuhan mempercayakan kami pada pekerjaan ini, dan itu lebih berarti ketimbang aspek keuangan, " tambah Chishti, seperti dikutip dari Kompas.com.

Tapi sebagai perkiraannya, Al Quran sutra ini kemungkinan bisa dimiliki dengan kisaran harga 100.000 Dolar Amerika Serikat hingga 200.000 Dolar AS.

Jika dirupiahkan, maksimal harganya mencapai Rp 2,8 miliar.

Dalam menuliskan ayat-ayat Al Quran, tim produksi menggunakan tulisan Naskh, sebuah gaya kaligrafi yang berkembang pada era Islam awal.

Baca : Keren! Tak Perlu ke Dokter, Seorang Pria Hanya Perlu Seekor Burung Buat Bersihkan Karang Gigi

Tulisan Naskh lebih mudah untuk dibaca, serta ditulis sehingga mempercepat proses pengerjaan.

Jika untuk penulisan ayat-ayatnya membutuhkan waktu minimal 2 hari pengerjaan, lain halnya dengan hiasan di sekeliling lukisan.

Untuk menyelesaikan hiasan tersebut, tim membutuhkan waktu hingga lebih dari sepekan.

Selain itu, ternyata para seniman menggunakan tinta dari bahan alami dalam penulisan ayat-ayat Al Quran.

Baca : Tercyduk! Jawaban Polos Anak Kecil Saat Ketahuan Batalkan Puasa Bikin Netizen Gemas

Tujuannya adalah untuk menciptakan kembali model tulisan pada masa dinasti Timurid, atau sekitar abad 15 hingga 15 di Kota Herat, Afghanistan.

Mohammad Tamim Sahibzada, seniman yang bertanggung jawab pada pewarnaan dalam Al Quran tersebut juga mengatakan bahwa proses pengerjaan proyek ini adalah tantangan tersendiri bagi tim.

Dibutuhkan bahan sutra sepanjang 305 meter dan seniman harus memastikan agar tinta tidak meluber ketika ditulis di permukaan sutra.

Lembaga tempat proyek ini bernaung, Turquoise Mountain, berharap agar Al Quran sutra ini bisa mendorong permintaan karya seni bernapas Islami dan membantu menambah lapangan pekerjaan.

Baca : Bertampang Sangar, Gorila Penghuni Kebun Binatang Ini Langsung Pose Bak Top Model Tiap Lihat Kamera

Dalam operasionalnya, Turquoise Mountain mendapat sokongan dari Pangeran Charles dari Kerajaan Inggris, Dewan Inggris, dan USAID. (*)