Grid.ID - Sebuah pengakuan mengejutkan sekaligus menyedihkan kembali datang dari seorang perempuan yang telah tertipu oleh rayuan manis ISIS.
Kini, Irak tengah gencar mengeksekusi belasan pengantin ISIS asing yang menuntut balas dendam atas kematian suaminya.
Para wanita itu mengaku jika mereka adalah korban ISIS.
Banyak wanita dicerca oleh pengadilan Irak dan penduduk setempat karena telah mendukung suaminya yang telah membawa malapetaka sepanjang 2014-2017.
Seorang wanita berkebangsaan Perancis bernama Djamila Boutoutao, muncul di pengadilan Irak bulan lalu.
"Saya pikir saya telah menikahi seorang rapper.
Namun, ketika kami tiba di Turki untuk berlibur selama seminggu, saya baru menyadari jika suami saya adalah seorang jihadis", ungkap Boutoutao.
BACA JUGA Dalang Aksi Bom Bali, Ali Imron: Kemampuan Kami Lebih Besar dari ISIS
Boutoutao mengaku jika dirinya adalah korban.
Suaminya sering memukulinya dan mengurungnya di gua bersama anak-anak ketika ia menolak untuk ikut suaminya ke Irak.
Boutoutao hanyalah satu dari sekitar 1.900 warga Perancis dan 40.000 orang asing yang melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan kekhalifahan.
Dalam persidangan baru-baru ini, ia memohon agar tidak dipisahkan dari putrinya.