Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Fitria C
Grid.ID - Kulit bayi yang baru lahir memiliki sensitifitas yang tinggi.
Kulit bayi rentang terkena kuman, bakteri dan juga jamur dari lingkungan yang kurang bersih.
Oleh karenanya, dibutuhkan perawatan khusus kulit bayi agar terlindungi dari risiko penyakit.
Nah, perawatan kulit bayi sendiri tidak boleh sembarangan.
Jika ibu salah memilih perawatan, bisa-bisa kulit bayi jadi korbannya.
Dikutip dari Lifealth, ada beberapa perawatan kulit bayi yang bisa dilakukan setelah bayi lahir.
(BACA JUGA : 4 Gejala dan Pencegahan Alergi Makanan pada Bayi yang Harus Ibu Ketahui)
Jangan mandikan sering-sering
Bayi yang baru lahir memiliki kulit yang lembut dan tipis.
Kulit bayi ini akan bertambah kuat seiring bertambahnya waktu.
Sebelum kulit bayi menjadi kuat, ada baiknya ibu untuk tidak memandikan si kecil terlalu sering.
Mandi terlalu sering justru bisa menghilangkan minyak alami yang ada pada kulitnya.
Cuci pakaian secara rutin
Meski nampak masih bersih, ganti pakaian bayi secara rutin karena pakaian rawan terhadap kuman.
(BACA JUGA : Intip Rahasia Cantik Cathy Sharon Sejak Usia 12 Tahun, Apa ya?)
Cuci pakaian bayi secara berkala dan jangan gunakan bubuk deterjen untuk mencucinya.
Hindari produk beraroma
Ada beberapa produk bayi yang memiliki aroma wangi kuat.
Bahan kimia ini jangan digunakan dulu setelah bayi lahir.
Jika tidak kuat, kulit bayi bisa mengalami ruam dan iritasi.
Sering mengganti popok
Popok yang digunakan terlalu lama bisa menyebabkan ruam dan kulit merah-merah.
(BACA JUGA : Clare Keller, Desainer Di Balik Gaun Pernikahan Meghan Markle yang Elegan!)
Sering-seringlah mengganti popok bayi agar masalah kulit terhindari.
Hindari paparan matahari langsung
Sinar matari langsung berbahaya untuk si kecil.
Jangan bawa anak berada di bawah sinar matahari langsung terutama di siang hari karena panas bisa sangat menyengat.(*)