Grid.ID - Presiden ke 45 Amerika Serikat, Donald Trump secara sepihak membatalkan rencana pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara (Korut).
Pengumuman pembatalan pertemuan tersebut disampaikan kepada Korut melalui surat.
Dalam surat tersebut, Trump menyatakan peluang untuk bertatap muka secara langsung dengan Kim tak akan terealisasikan.
"Melihat kemarahan yang Anda perlihatkan belakangan ini, saya merasa tidak tepat jika harus menggelar pertemuan," tuturnya seperti dikutip dari Kompas.com.
Trump juga kembali menyinggung kemampuan nuklir Korut yang dianggapnya tidak seimbang jika dibandingkan milik AS.
BACA : Berat Peti Mati Lady Diana Mencapai 250 Kilogram, Ini Isi Didalamnya Selain Jenazah
"Nuklir kami jauh lebih hebat dan kuat sehingga saya harus berdoa kepada Tuhan supaya kami tidak perlu menggunakannya," ujarnya.
Presiden dari partai Republik itu juga berterima kasih atas dilepasnya tiga warga AS oleh Korut.
Trump juga menyatakan dirinya berharap suatu hari nanti akan bertemu dengan Kim dan terjadi dialog positif.
"Jika Anda berubah pikiran, tolong jangan ragu untuk menulis surat atau menghubungi saya. Jujur saja, ini adalah momen paling menyedihkan dalam sejarah," lanjutnya.
Sikap Korut menjadi keras lantaran diadakannya latihan militer antara Korsel dengan AS belakangan ini.
BACA : Fadli Zon Bakal Tempuh Jalur Hukum Atas Isu Perselingkuhannya
Melalui kantor berita nasional KCNA, Korut menyikapi keras akan latihan militer dua pekan terakhir lalu.
Korut juga langsung mengancam akan membatalkan pertemuan dengan AS.
Terlebih, Pyongyang tersinggung atas ucapan Penasihat Keamanan AS, John Bolton yang menyebut nuklir Korut hanya bisa ditangani seperti Libya era Muammar al-Qaddafi.
Korut kemudian menanggapi ujaran John Bolton dengan menyatakan kemampuan nuklir Korut sudah sangat jauh diatas Libya dan status mereka sebagai pemilik senjata nuklir.
Sebelumnya Trump pernah berujar di akun Twitternya hendak bertemu Kim Jong Un di Singapura 12 Juni mendatang.(*)