Danny menjadi salah seorang penggagas BIJB.
"Saya harus sebut, tentu secara khusus Pak Danny Setiawan sebagai gubernur Jabar sebelumnya dan teman-teman dari Kadin Jabar," kata Aher yang dikutip Kompas.com.
2. Sempat diambil oleh pemerintah pusat
Dalam perjalanannya sekitar 15 tahun, banyak catatan penting dalam pembangunan Bandara Kertajati, seperti sempat diambil alih pengelolaannya oleh pemerintah pusat pada awal 2016.
Namun, pada September 2016, pembangunan dan pengelolaan BIJB batal diambil alih sepenuhnya oleh pemerintah pusat.
Pelaksanaan pembangunan saat itu kembali dilimpahkan kepada Pemprov Jawa Barat serta PT BIJB.
Keputusan dikembalikannya pengelolaan BIJB dari pemerintah pusat kepada Pemprov Jabar muncul setelah pergantian Menteri Perhubungan saat itu.
Baca juga : Inilah 5 Rute yang Dilayani Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati Saat Mudik Lebaran 2018
3. Dikelola BUMN dan BUMD
BIJB menjadi satu-satunya bandara di Indonesia yang pengelolaannya dilakukan BUMN (PT Angkasa Pura II) dan BUMD (PT BIJB, BUMD milik Pemprov Jabar).
Pada 22 Januari 2018, Pemprov Jabar membuat Kesepakatan dengan PT Angkasa Pura II untuk pengelolaan BIJB di Gedung Negara Pakuan.
4. Penerbangan Haji
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Bandara Kertajati akan menjadi embarkasi haji antara menyusul daya dukung landas pacu bandara yang belum bisa mengakomodasi pesawat berbadan lebar.
Budi menjelaskan, format embarkasi antara dilakukan seperti halnya di Bandara Radin Inten II Bandar Lampung.
Meski hanya menjadi embarkasi haji sementara, secara teknis Kementerian Perhubungan telah memastikan kesiapan bandara tersebut.
Baca juga : Segera Diresmikan oleh Jokowi, Inilah Penampakan Bandara Internasional Jawa Barat
5. Menambahan panjang landas pacu
Panjang landasan pacu bandara itu akan ditambah menjadi 3.200 meter pada Juli 2018 mendatang dan ditargetkan rampung enam bulan.
Dengan penambahan landas pacu, bandara Kertajati bisa melayani operasional pesawat sipil terbesar di dunia seperti Airbus A380, Boeing B 747, maupun B 777.
Saat ini, panjang landasan pacu baru 2.500 meter sehingga memang belum bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777 yang biasa digunakan untuk penerbangan haji.
Nantinya, Garuda Indonesia akan mengangkut jemaah haji dengan Airbus 330 sampai ke Bandara Soekarno-Hatta.
Baca juga : Detik-Detik 2 Pesawat Bertabrakan di Bandara Turki, Ekornya Pun Patah