Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar
Grid.ID - Tanpa disadari setiap hari tubuh kita selalu terpapar oleh racun.
Bahkan, secara tidak langsung kita menumpuk racun dalam tubuh dari kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari.
Seperti radikal bebas, lingkungan, bahkan racun juga berasal dari makanan dan minuman yang selalu kita konsumsi.
(Baca juga: Puasa Intermiten, Teknik Diet yang Mulai Digandrungi, Seperti Apa?)
Untuk itu, tubuh membutuhkan detoks, atau pembuangan racun yang ada dalam tubuh.
Walaupun tubuh tetap melakukan detoks secara alami dengan buang air kecil, buang air besar dan juga keringat.
Namun kita perlu mengetahui tanda-tanda bahwa tubuh kita dipenuhi oleh racun.
Seorang dokter Spesialis Gizi Klinik, Lifestyle and Healthy Aging Expert, Abdullah Firmansyah, SpGK, mengungkapkan gejala penanda bahwa tubuh butuh detoksifikasi.
(Baca juga: 9 Kebiasaan Pagi Hari yang Bisa Membuatmu Gagal Diet, Salah Satunya Kamu Banget nih?)
"Kasusnya ada yang dari ringan hingga yang berat. Yang ringan contohnya yang paling sederhana adalah cepet capek, cepet ngantuk, sulit konsentrasi, susah ingat cepet lupa," ucap dr. Abdullah Firmansyah, SpGK saat ditemui Stylo Grid.ID dalam acara Nurtura Aljazeerah Signature, Jakarta, Kamis (24/05).
Selain gejala tersebut, tanda kasus ringan lainnya juga bisa terlihat dari porses pencernaan dan juga kulit, loh.
"Masalah lain adalah masalah saluran cerna, sering kembung, susah bab, kemudian sering diare, nyeri perut. Kalau kulit biasanya gatel-gatel, suka muncul merah-merah, jerawat," bebernya pada Stylo Grid.ID.
(Baca juga: Puasa Sambil Lakukan Diet, 3 Jenis Makanan Ini Loh yang Dianjurkan )
Jika tubuh kamu sudah mengalami beberapa gejala di atas, maka kamu perlu melakukan detoksifikasi tubuh.
Detoks bisa dilakukan dengan melakukan pola hidup sehat dengan menghindari makanan yang berkarbohidrat, gula, bumbu kemasan.
Dan, perbanyaklah mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin mineral dan juga protein.
"Nah kalau udah ada tanda-tanda ringan, itu kita perlu detoks. Dalam waktu 3 bulan maksimumlah, kalau mau berturut-turut. Nanti dilihat aja kondisinya, kalau satu bulan udah membaik ya bisa dilanjutkan dengan tidak perlu melakukan detoks ketat," pungkas dr. Abdullah Firmansyah, SpGK (*)