Find Us On Social Media :

Pro dan Kontra Terpilihnya Iqbaal Ramadhan Sebagai Minke di Film Bumi Manusia

By Elizabet Ayudya, Jumat, 25 Mei 2018 | 16:48 WIB

Iqbaal Ramadhan Berperan di Film Bumi Manusia: Saya Sudah Baca Bukunya!

Laporan Wartawan Grid.ID, Elizabeth Ayudya RR

Grid.ID - Enam hari sebelum pergantian bulan, nama Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan mendadak jadi sorotan publik.

Diketahui, mantan personil CJR ini mendapat kepercayaan dari Falcon Pictures dan Hanung Bramantyo untuk memerankan tokoh Minke di film berjudul 'Bumi Manusia' yang diangkat dari novel karangan Pramoedya Ananta Toer.

Jumpa pers para cast 'Bumi Manusia' sudah digelar pada, Kamis (24/5) di Studio Alam Desa Gamplong, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Terpilihnya Iqbaal untuk memerankan Minke atau R.M. Tirto Adi Suryo rupanya menuai pro dan kontra.

Sedihnya, banyak netizen meragukan kemampuan berakting Iqbaal.

BACA:Segera Menikah, Yuanita Christiani Bakal Jadi Ipar Sandra Dewi?

Jika kita tilik lagi, hal ini bukanlah kali pertama bagi Iqbaal.

Ketika dirinya dikabarkan akan bermain di film 'Dilan 1990', pelantun tembang 'Eeaaa' ini sempat mendapat kecaman dari para penggemar novel Pidi Baiq.

Meski demikian, toh pada akhirnya Iqbaal berhasil mengisi hati penonton 'Dilan 1990' karena ketampanan dan penjiwaannya.

Ekranisasi

Sebelum berbicara soal pro dan kontra, ada baiknya jika kita memahami soal proses memfilmkan sebuah novel atau ekranisasi.

Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono mendefinisikan ekranisasi sebagai alih wahana, yaitu pengalihan karya seni dari satu wahana ke wahana lain.

BACA:Cha Taehyun dan Bae Doona Dapat Tawaran Bermain dalam Drama Baru!

Secara sederhana, ekranisasi dapat dikatakan sebagai pengadaptasian karya sastra (wahana tulis) ke dalam film (wahana audio visual).

Aristoteles dan Plato pernah berpendapat bahwa sebuah karya memang tidak terlepas dari hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis).

Plato menyatakan mimesis yang dilakukan oleh seniman dan sastrawan hanya akan menghasilkan khayalan tentang kenyataan dan tetap jauh dari ‘kebenaran’.

Sementara Aristoteles menganggap seniman dan sastrawan yang melakukan mimesis tidak semata-mata menjiplak kenyataan, melainkan sebuah proses kreatif untuk menghasilkan kebaruan.

Memahami teori dua filsuf di atas, tentu kita akan mengamini bahwa sah-sah saja jika Iqbaal mendapat kesempatan untuk memerankan Minke di Bumi Manusia.

BACA:Mengenal Kanker Kandung Kemih yang Rawan Terjadi pada Wanita, Cari Tahu yuk Gejalanya

Lantas, apa yang membuat netizen geram lantas memilih kontra?

Pendapat publik

Mari kita cermati komentar-komentar netizen berikut.

"Masih ingat kasus Dilan, pas Iqbaal dikasih peran. Pada nyinyir dan sok kecewa.

Terus kemudian Dilan laku. Ya faktor ini makanya Bumi Manusia ada dia," tulis @djaycoholyc di Twitter.

"Wah, Bumi Manusia jatuh ke tangan Falcon. Seperti biasanya, digarap sutradara kesayangannya, yaitu Hanung Bramantyo.

BACA:Rasyid Rajasa Rajin Kunjungi Makam Sang Istri Jelang Buka Puasa

Mana sekarang Iqbaal jadi muse barunya Falcon. Demi apa? Demi laris di pasaran?" tulis @_NonaSari di Twitter.

"Karakter tokoh Dilan dan Minke berbeda jauh. Minke seorang Intelektual yg keras melawan kezaliaman lewat menulis.

Menurutku, Iqbal tak cocok berperan sebagai minke," tulis @rafli_marwan di kolom komentar postingan Instagram @bukuakik.

"Kayaknya gara-gara sutradaranya Om Hanung. Jadi ya ngaruh castnya.

Cuma berharap filmnya bagus," tulis @stefaniayusaputri di kolom komentar postingan Instagram @bukuakik.

BACA:Style Fashion Modis Prilly Latuconsina dengan Piyama, Cocok Buat yang Sedang Buru-buru!

"Its official, Iqbal is the new Reza Rahardian," tulis @PurpleCaliSkies di Twitter.

Membaca komentar di atas, sangat jelas bahwa Iqbaal Ramadhan kurang dipercaya publik khususnya para penggemar novel-novel Pram untuk memerankan Minke.

Wajah Iqbaal yang terlalu muda dan milenial banget, keputusuan Hanung sebagai sutradara (yang kerap dianggap sutradara paling komersil), hingga menyebut Iqbaal sebagai penerus Reza Rahardian menjadi alasan yang paling banyak dilontarkan netizen.

Apalagi, Reza Rahardian sempat menjadi Minke dan beradu akting dengan Chelsea Islan (Annelies) di teater berjudul 'Bunga Penutup Abad' yang merupakan adaptasi dari 'Bumi Manusia'.

Tokoh Minke di Bumi Manusia

Sebagai informasi, novel Bumi Manusia adalah episode pertama dari roman Tetralogi Buru.

BACA:Tips Datang ke Nikahan Mantan Ala Chelsy Davy dan Cressida Bonas

Bumi Manusia menceritakan kisah pria bernama Minke dan berlatar kota Surabaya di masa kolonial.

Minke adalah seorang anak bupati yang tidak memiliki keinginan untuk menggantikan jabatan ayahnya.

Ia merupakan sosok yang cerdas sehingga menjadi satu-satunya pribumi yang dapat bersekolah di sekolah milik Netherland atau Belanda.

Minke mengisi kesehariannya dengan menjadi penulis lepas untuk koran S.N v/d D dengan nama pena Max Tollenar.

Tak hanya pintar, Minke juga pemberani.

BACA:Perankan Minke di Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan Temui Kesulitan!

Minke diketahui mendapat gunjingan di sekolahnya karena mencintai dan menikahi Annelies Mellema yang merupakan anak dari perkawinan yang tak sah.

Intinya, tokoh Minke yang akan diperankan oleh Iqbaal merupakan pribadi yang cerdas, kreatif, dan tentunya pemberani.

Iqbaal Sudah Membaca Bumi Manusia

Iqbaal sendiri diketahui baru saja dinyatakan lulus dari United World College, Amerika dan mendapat gelar International Baccalaureate Diploma.

Di sana, Iqbaal mengambil jurusan Bahasa Indonesia dan mengaku membaca karya sastra termasuk novel Bumi Manusia.

"Saat itu saya memilih 'Bumi Manusia' sebagai salah satu buku ujian, waktu itu saya tidak tahu Pram dan 'Bumi Manusia'," ujar Iqbaal kepada Antara.

Bikin Pangling, Annisa Pohan Tampil Menawan Kenakan Hijab Bernuansa Biru, Intip yuk!

Tak salah jika hal tersebut menjadi tolak ukur bahwa pria kelahiran Jakarta ini pas dengan karakter Minke yang pintar.

Soal 'berani', sebelumnya Iqbaal sukses berperan sebagai Dilan, anggota geng motor yang mencintai gadis cantik bernama Milea, anak tentara dan sudah memiliki pacar.

Baiknya, kita tunggu film tersebut tayang di bioskop Tanah Air.

Sambil menunggu, bolehlah kita berdoa agar Iqbaal tidak mengecewakan para penggemar Tetralogi Buru.

Jika tidak sesuai harapan, ada baiknya kita tetap memberi acungan jempol untuk mengapresiasi kemajuan perfilman Indonesia.

Pramoedya Ananta Toer sendiri pernah berujar, "Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya," (*)