"Saya pikir dia berhutang kepada keluarga yang berduka ini," lanjutnya.
Surat yang diterimanya tidak mengatasi kekhawatiran Yvonne.
BACA: Pesan Ramadhan Donald Trump Gegerkan Umat Muslim Dunia
Surat yang diterima Yvonne malah mencatat serangkaian tindakan yang diambil setelah penembakan.
Tapi tindakan-tindakan yang dilakukan pemerintah dinilai tidak berkaitan dengan pembatasan penjualan senjata.
Dalam koreksinya Yvonne sangat mmeperhatikan tata cara penulisan yang benar.
Seperti kata 'Negara' yang harus ditulis dalam huruf besar diawal kata ketika mengacu pada pemerintah atau legislatif.
Sementara itu, dalam surat-surat yang diterbitakan Presiden Barack Obama dan George W. Bush, kata-kata seperti "Bangsa" dan "Presiden" sudah benar ditulis dalam huruf besar.
Tentu saja surat yang dikirim Presiden Donald Trump itu jadi menggelikan.
Namun Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar terkait hal itu.
Yvonne diketahui kerap mengirim surat pada sejumlah politisi.
BACA: Donald Trump Akan Segera Bertemu Kim Jong Un di Singapura, Benarkah?
Namun ia mengaku baru kali ini mendapat surat dengan tata bahasa yang jelek.(*)