IN dikenal sebagai pribadi yang baik dan tak tertutup.
Diduga ia terkena pengaruh radikalisme ketika kuliah.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Tulungagung, M Abdul Azis, mengakui IN pernah mengenyam bangku kuliah di kampus mengambil jurusan Tadris Matematika.
Tapi IN sudah tak aktif lagi saat dirinya menginjak semester 6.
"Saat yang bersangkutan semester 6, dia sudah tidak aktif kuliah," terang Azis.
BACA : Pertaruhkan Nyawa, Siswa SD di Sinjai Bergandengan Tangan Sebrangi Sungai yang Meluap
Nilai kuliah IN pada semester tersebut juga amburadul.
Dari 23 SKS hanya 3 yang keluar nilainya.
Ditambah IN tidak melakukan registrasi lahi saat memasuki semester 7.
Menurut teman-temannya, IN mudah dikenali karena di kelas ia yang menggunakan gamis dan kerudung lebar.
"Di kelas hanya dia sendiri yang memakai gamis dan kerudung lebar. Makanya mudah dikenali," ucap seorang teman kuliahnya.
Awalnya teman-teman IN mengira ia mahasiwi rajin.
Tapi nyatanya IN sering terlambat masuk kelas dan tak mengerjakan tugas kuliah.
"Pokoknya bukan sosok mahasiswa yang rajin dan bisa jadi panutan," ucap temannya ini.
Lantas pada semester 4 IN sekali waktu pernah mengajak teman-temannya latihan memanah namun tak ada yang mau.
(*)