Find Us On Social Media :

Ini Kegiatan Kuliah Mahasiswi yang Diduga Gabung ISIS, Dikira Rajin Nyatanya Amburadul!

By Seto Ajinugroho, Selasa, 29 Mei 2018 | 03:00 WIB

Mahasiswi Tulungagung dideportasi dari Suriah diduga gabung ISIS

 

Grid.ID - Mahasiswi non-aktif Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, Jawa Timur berinisial IN (23) diduga bergabung dengan Islamic of Iraq adn Syria (ISIS).

Belum lama ini IN kemudian dideportasi dari Suriah bersama tujuh orang lainnya.

Mahasiswi itu lantas tiba ditanah air, Jumat (25/5).

IN kemudian diamankan oleh pihak berwajib.

BACA : Mengaku Berpuasa, Wanita Bertato Tetap Jalankan Kebiasaan Merokok dan Minum Kopi!

Saat ini dirinya sedang dalam penanganan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di Rutan Wanita.

Ibunya, M, tak menyangka anaknya diduga menjadi anggota ISIS.

Sedangkan sang ayah, R, menolak berkomentar terkait hal ini.

"Kalau mau tahu ceritanya langsung saja ke Polsek atau Koramil. Kami sedang mendapat cobaan," ucap R, saat ditemui Minggu (27/5) seperti dikutip dari Surya.co.id.

Menurut penuturan tetangga, IN berbohong kepada orang tuanya pergi ke Kalimantan untuk menjadi guru les di sana dan tak pulang semenjak 2017.

BACA : Dituduh Mencuri, Seorang Ibu-Ibu Dihajar Massa dan Digotong Bagaikan Binatang

"Dia bilang ke orangtuanya bekerja ke Kalimatan. Di sana dia memberi les," ujar tetangga.

IN dikenal sebagai pribadi yang baik dan tak tertutup.

Diduga ia terkena pengaruh radikalisme ketika kuliah.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Tulungagung, M Abdul Azis, mengakui IN pernah mengenyam bangku kuliah di kampus mengambil jurusan Tadris Matematika.

Tapi IN sudah tak aktif lagi saat dirinya menginjak semester 6.

"Saat yang bersangkutan semester 6, dia sudah tidak aktif kuliah," terang Azis.

BACA : Pertaruhkan Nyawa, Siswa SD di Sinjai Bergandengan Tangan Sebrangi Sungai yang Meluap

Nilai kuliah IN pada semester tersebut juga amburadul.

Dari 23 SKS hanya 3 yang keluar nilainya.

Ditambah IN tidak melakukan registrasi lahi saat memasuki semester 7.

Menurut teman-temannya, IN mudah dikenali karena di kelas ia yang menggunakan gamis dan kerudung lebar.

"Di kelas hanya dia sendiri yang memakai gamis dan kerudung lebar. Makanya mudah dikenali," ucap seorang teman kuliahnya.

Awalnya teman-teman IN mengira ia mahasiwi rajin.

Tapi nyatanya IN sering terlambat masuk kelas dan tak mengerjakan tugas kuliah.

"Pokoknya bukan sosok mahasiswa yang rajin dan bisa jadi panutan," ucap temannya ini.

Lantas pada semester 4 IN sekali waktu pernah mengajak teman-temannya latihan memanah namun tak ada yang mau.

(*)