Sidik jari itu kemudian akan disimpan di dalam database. Sehingga ketika foto dengan kode yang sama diupload, foto itu akan diblokir pada semua platform perusahaan, meliputi Facebook, Instagram dan Messenger.
Namun demikian Antigone Davis menyebut tidak ada jaminan foto-foto tersebut tidak dapat dimanipulasi, sehingga foto-foto tersebut juga sanggup lolos sensor dengan berbagai cara.
Kandungan Gizi dalam Padi Menurun Akibat Pemanasan Global, Ini Dampaknya Bagi Ibu Hamil
"Tidak ada jaminan 100 persen dalam teknologi pencocokan foto, semua hal bisa terjadi," ungkap Antigone Davis.
Meski demikian Antigone menjanjikan sistem pencocokan gambar Facebook akan selalu dievaluasi dan kian membaik.
Facebook mulai menguji program ini di Australia sedari bulan November.
Hingga hari ini, Facebook belum memberikan informasi seberapa jauh tingkat keberhasilan program sensor ini. (*)