Find Us On Social Media :

Miris, 5 Kepulauan Indah Ini Terancam Hilang 8 Tahun Mendatang

By Andika Thaselia, Rabu, 30 Mei 2018 | 12:21 WIB

Salah satu pulau di Federasi Mikronesia, terancam hilang karena naiknya permukaan air laut.

Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi

Grid.ID - Pemanasan global alias global warming bukan lagi isu yang masih bisa disepelekan.

Segala bukti mengenai naiknya temperatur rata-rata bumi sudah mulai bermunculan.

Beragam satelit melaporkan adanya indikasi naiknya ketinggian permukaan air laut.

Melansir artikel terbitan The Guardian (27/2/2018), hingga tahun 2100 ketinggian air laut akan naik lebih dari 30 cm dari ketinggiannya saat ini.

Data menyebutkan, lebih dari 150 juta manusia tinggal di daratan dengan ketinggian hanya sekitar 90 cm di atas permukaan air laut.

Baca : Seorang Remaja Tak Sadar Dirinya Digigit Hiu: 'Rasanya Seperti Tangan yang Meremas dengan Keras'

Ancaman ini tentunya juga akan berdampak pada 'menyusutnya' daratan berbagai pulau, terutama kepulauan-kepulauan kecil.

Dan diperkirakan 8 tahun mendatang, kita bisa jadi tidak akan melihat 5 kepulauan ini lagi.

1. Kepulauan Solomon

Kepulauan Solomon terdiri dari hampir 1.000 pulau di Samudera Pasifik bagian selatan.

Sebuah laporan yang dirilis di situs resmi Visit Solomons menunjukkan bahwa perairan air asin di sekitaran Kepulauan Solomon mengalami kenaikan sebesar 8 mm per tahun sejak tahun 1993.

Baca : Sempat Habiskan Rp 8,6 M untuk Keliling Eropa, Kini Bos First Travel Divonis Penjara 20 Tahun!

Bahkan salah satu kota besar di Kepulauan Solomon, Choiseul, sekarang ketinggiannya hanya berjarak kurang dari 2 meter dari permukaan air laut.

Pemerintah Kepulauan Salomon saat ini tengah gencar membangun kota buatan untuk mengungsikan penduduknya yang terancam bahaya tsunami dan air pasang akibat kenaikan permukaan air laut.

Laporan dalam jurnal Environtmental Research Letter 2016 menyebutkan, lima pulau karang telah lenyap, dan beberapa desa yang berdiri sejak 1935 telah terendam.

2. Palau

Sebuah rilis dari Palau National Weather Service Office dan Pasific Climate Change Science Program menyebutkan bahwa ketinggian air laut di Palau telah naik sekitar 0,889 cm sejak tahun 1993.

Baca : Anaknya Menggantung di Balkon dan Diselamatkan 'Pahlawan' Prancis, Sang Ayah Ternyata Sibuk Main Game

Jumlah ini sudah mencapai tiga kali lebih tinggi daripada rata-rata kenaikan air laut di dunia.

Diperkirakan, jumlah ini akan terus meningkat sebanyak 61 cm hingga tahun 2090.

Selama ini warga di beberapa wilayah Palau juga sudah mengeluhkan banjir rob saat bulan purnama.

3. Mikronesia

Mikronesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 607 pulau, terletak di selatan Hawaii dan Samudera Pasifik.

Baca : 'Dari Bella, untuk Mami di Surga', Cerita Mengharukan Gadis 4 Tahun Kirim Kue Ulang Tahun Kepada Ibunya yang Meninggal Dua Tahun Lalu

Luas daratannya sendiri kurang dari 621 km persegi.

Menurut Journal of Coastal Conservation, akibat kenaikan permukaan air laut, beberapa pulau di Mikronesia dilaporkan telah hilang, dan beberapa mulai menyusut.

4. Fiji

Fiji adalah salah satu destinasi wisata kepulauan yang paling populer.

Tapi mungkin kamu tak akan bisa berlibur lagi ke sini karena parahnya tingkat kenaikan permukaan air laut.

Baca : Drama Romantika Presiden Prancis Emmanuel Macron, Merayu Guru Drama Agar Jadi Janda

Permukaan air laut di seputaran Fiji diperkirakan akan meningkat hingga 43 cm pada 2050.

Selain itu, laporan dari Bank Dunia menyebutkan bahwa dalam beberapa dekade terakhir, sejumlah desa dilaporkan telah kehilangan 15-20 meter garis pantai.

Saat ini, penduduk satu desa bernama Vindogoloa telah diungsikan oleh pemerintah karena parahnya kenaikan permukaan air laut di sana.

5. Shishmaref, Alaska

Pulau kecil dengan penduduk hanya 650 jiwa ini diperkirakan akan segerah hilang dalam jangka waktu 8 tahun ke depan.

Baca : Satu Juta Orang di Perancis Berhenti Merokok Tahun Lalu, Kok Bisa?

Bahkan, United States Department of the Interior (DOI) awalnya menyebutkan bahwa seluruh pulau akan segera hilang di tahun 2017.

Shishmaref telah kehilangan garis pantai sebanyak 30,5 meter sejak tahun 1997.

Walaupun Indonesia tidak termasuk dalam salah satu di antara 5 kepulauan tadi, sebaiknya kita tidak tinggal diam dalam menanggapi isu pemanasan global.

Pemanasan global ini layaknya bom waktu bagi Indonesia, kita tinggal menunggu kapan Ibu Pertiwi masuk ke dalam daftar kepulauan terancam lenyap. (*)