Find Us On Social Media :

Pembantaian Massal: 150.000 Sapi di Selandia Baru akan Dimusnahkan, Pemerintah Kucurkan Dana Triliunan Rupiah

By Aditya Prasanda, Rabu, 30 Mei 2018 | 12:24 WIB

Ilustrasi sapi di Selandia Baru

Pemerintah Selandia Baru berencana membantai sekitar 150.000 ekor sapi di negaranya. Rencana ambisius tersebut diumumkan Senin (28/5/2018). Kebijakan ini dilatari keinginan membabat habis penyebaran bakteri Mycoplasma bovis yang menggerogoti sapi dan sebabkan berbagai macam penyakit

Grid.ID - Industri pertanian merupakan industri yang penting bagi perekonomian Selandia Baru.

Namun munculnya wabah Mycoplasma bovis di negara itu mengakibatkan kerugian materi yang tidak sedikit.

Juli tahun 2017, Mycoplasma bovis untuk pertama kalinya muncul di Selandia Baru.

Disebut Seratus Kali Lebih Cepat dari Jaringan 4G, Benarkah Jaringan 5G dapat Sebabkan Kanker?

Bakteri yang juga memiliki pesebaran di Eropa dan Amerika Serikat ini dapat menyebabkan penyakit mastitis, radang paru-paru, dan arthritis pada sapi.

Meski tidak mengancam keselamatan pangan namun penyakit ini menimbulkan kerugian produksi.

Pemerintah Selandia Baru akhirnya merencanakan akan membunuh semua sapi di peternakan manapun, bahkan jika beberapa sapi ditemukan dalam keadaan sehat.

Sapi-sapi itu akan disembelih dan dikubur di peternakan yang disepakati pemerintah.

Perwakilan pemerintah Selandia Baru menyebut, pemerintah memiliki otoritas hukum untuk memasuki peternakan dan membunuh sapi meski petani peternakan itu melakukan penolakan.

Satu Juta Orang di Perancis Berhenti Merokok Tahun Lalu, Kok Bisa?

Namun pemerintah Selandia Baru berharap mereka tidak perlu menggunakan kekuatan itu.

Katie Milne, pemimpin kelompok advokasi petani, Federated Farmers, berharap para petani memperoleh semua dukungan yang mereka perlukan termasuk dana kompensasi yang memadai.

"Ini adalah masa yang sulit, para petani akan menderita karena sumber mata pencaharian mereka mau tak mau harus dimusnahkan," ujar Katie Milne menyoal para petani yang terdampak penyembelihan massal ini.

Ia menambahkan, "Kita harus merangkul mereka sebagai tetangga, anggota masyarakat, petani sekaligus kawan."

Kami Saling Tusuk Satu Sama Lain: Pasutri Ditemukan Bersimbah Darah, Suami Dituduh Lakukan Pembunuhan

Selandia Baru merupakan rumah bagi sekitar 10 juta sapi, atau sekitar dua kali lipat populasi penduduk disana.

Tercatat sekitar dua pertiga dari keseluruhan sapi merupakan sapi perah, sementara sisanya merupakan sapi potong.

Sementara itu, susu sapi merupakan komoditi ekspor terbesar Selandia baru. Sebagian besar dari susu itu dijual ke Tiongkok dan digunakan sebagai susu formula.

Bakteri Mycoplasma bovis ditemukan di 38 peternakan di seluruh Selandia Baru.

Otoritas Selandia Baru masih mencari tahu bagaimana bakteri itu masuk ke negara tersebut.

Tidak Manusiawi, Ini Sanksi yang Diberikan Donald Trump Bagi Para Imigran Gelap

Tercatat 24.000 sapi mati dalam beberapa bulan terakhir, dan setidaknya lebih dari 128.000 sapi harus dimusnahkan.

Biaya program pemberantasan ini diperkirakan mencapai 616 juta dollar atau setara Rp 8 triliun yang akan dilakukan bertahap dalam sepuluh tahun ke depan.

Perdana Menteri Jacinda Ardern turut menyatakan optimismenya terkait program pemberantasan bakteri Mycoplasma bovis.

Sedang Berjemur, Wanita ini Dipukuli Polisi Secara Membabi Buta, Ini 4 Fakta Di Baliknya

"Kami tidak mengetahui pasti apa dampak jangka panjang pembantaian sapi massal ini pada industri pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian Selandia Baru," ujarnya.

Ia menambahkan, "Namun jika kita memiliki kesempatan menjadi negara yang aktif membasmi wabah penyakit ini, maka kita akan memanfaatkan kesempatan itu." (*)