"Ibu korban kemudian melaporkan ke pos keamanan perihal anaknya yang hilang tersebut," kata Kompol Purwanta, Senin (21/5/2018).
Seorang petugas keamanan yang menjadi saksi, Vomi Hendri, mengatakan, usai menerima laporan dari keluarga korban, dia mengecek seluruh rekaman CCTV.
Akan tetapi, Vomi Hendri tidak melihat keberadaan AL.
"Security dan ibu korban kemudian melakukan penyisiran. Setelah para saksi menyisir sekitaran Tower I," ucap Purwanta.
Baca juga : Benarkah Pilot MH370 Bunuh Diri dan Mengajak 238 Penumpang Mati Bersamanya?
"Sekitar jam 23.30 WIB mereka menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi telentang di taman belakang Tower I," ucapnya lagi.
Melihat kejadian tersebut, para saksi langsung melaporkan ke Polsek Metro Setiabudi.
Selanjutnya, keesokan harinya, Senin (21/5/2018), Kompol Bambang Handoko mendatangi lokasi kejadian bersama tim identifikasi Polres Jaksel serta Pamenwas Polres Jaksel pimpinan Kompol Alam Nur.
AL mengalami luka serius. Kedua tangan dan kaki patah.
Sejumlah bagian tubuh lainnya juga terluka."Setelah melalukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara--Red), kemudian pada jam 01.35 WIB jenazah korban dibawa ke RSCM untuk dilakukan visum et revertum," ucap Kompol Purwanta. (*)
Baca juga : Siswi SMP di Blitar Bunuh Diri, Inilah Pengakuan Pengasuh dan Pihak SekolahArtikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Takut Ujian Bahasa Mandarin Jadi Motif Gadis SMP Ini Bunuh Diri