Energi yang menurun pun akan segera tergantikan dengan makanan manis, misalnya buah kurma, yang dimakan di waktu buka puasa.
Penggantian cairan dan energi ini penting supaya fungsi tubuh tetap terjaga.
Bila jarak waktu penggantian terlalu lama sejak tubuh mulai defisit cairan dan energi, maka gangguan-gangguan tentu akan terjadi, seperti penurunan kemampuan berpikir, lemas, hingga pingsan.
Oleh karena itu, olahraga sebaiknya tidak dilakukan terlalu jauh dengan waktu berbuka serta intensitasnya pun perlu disesuaikan dengan kemampuan.
Lalu, jenis olah raga apa yang cocok?
Jenis olahraga yang tepat adalah olahraga dengan intensitas yang tidak terlalu tinggi seperti bersepeda, berenang, atau berjalan.
Hal ini dikarenakan tingkat kebugaran masing-masing individu berbeda sehingga pemilihan olahraga pun tidak sama.
Ada orang yang sebaiknya tidak melakukan olahraga high impact sehingga lebih tepat melakukan olahraga berenang atau berjalan.
Hal sederhana lainnya yang bisa dilakukan, seperti memilih jalan kaki ketimbang berkendara, beribadah di masjid, hingga memilih tangga ketimbang lift. (*)