Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati.
Grid.ID- Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah kembali mengalami erupsi, Jumat (1/6/2018) pukul 20.24 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.500 m di atas puncak (± 5.468 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 64 mm dan durasi ± 1 menit 30 detik.
Data yang diterima KESDM, Badan Geologi, PVMBG Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, saat ini Gunung Merapi berada pada Status Level II (Waspada).
Saat ini kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
BACA: Bukan Awan Panas, 3 Titik Kebakaran Hutan Pasca Gunung Merapi Meletus Disebabkan Karena Hal ini
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi merekomendasikan agar radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk.
Selain itu masyarakat yang tinggal di KRB III diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," demikian rilis yang diterima Tribunnews.
Masyarakat juga diimbau agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah.
Seperti yang dikutip Grid.ID dari akun Twitter Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, @Sutopo_PN.
BACA: Erupsi Merapi 1 Juni 2018, Ini yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gunung Meletus
Pada 1 Juni 2018, akun @Sutopo_PN mengunggah sejumlah tweet yang menghimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan berita Hoax terkait Gunung Merapi.
"Video ini HOAX.
Ini bukan di Gunung Merapi tapi di Gunung Ambtym fi Vanuatu.
Jangan ikut menyebarkan video ini medsos.
Membuat masyarakat menjadi resah.
BACA: BREAKING NEWS : Merapi Kembali Meletus, Waspada Ancaman Hujan Abu
Gunung Merapi tidak memiliki penampakan seperti ini.
Ayo STOP HOAX!!," tulis @Sutopo_PN.
Tampaknya sejumlah video hoax tentang Gunung merapi banyak beredar di media sosial.
"Di medsos banyak beredar video ini yang disebutkan ini kawah Gunung Merapi.
Itu semua HOAX.
BACA: Gunung Merapi Kembali Alami Erupsi, Warga Dihimbau Tetap Tenang
Tidak benar.
Video ini adalah kawah Gunung Ambtym di Vanuatu.
Jangan ikut-ikutan menyebarkan hoax ini," ujar @Sutopo_PN dalam tweet berikutnya.
Alih-alih mempercayai informasi bohong (hoax) tentang Gunung Merapi, masyarakat diminta untuk menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat.
Masyarakat bisa bertanya melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, melalui website www.merapi.bgl.esdm go.id, media sodial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana no. 15 Yogyakarta, telepon (0274)514180-5141926.
BACA: Hujan Abu dan Monyet Ekor Panjang di Sekitar Merapi yang Mulai Turun Gunung
Pemerintah daerah direkomendasikan untuk mensosialisasikan kondisi Gunung Merapi saat ini.(*)