Find Us On Social Media :

Bencana Besar Menanti Rakyatnya Jika Bashar al-Assad Berani Serang Secara Militer Pasukan AS di Suriah

By Seto Ajinugroho, Minggu, 3 Juni 2018 | 03:30 WIB

Bashar al-Assad

"Ini adalah tanah dan hak kami. Adalah tugas kami untuk membebaskannya. Sekali lagi, AS harus keluar dari sini," kata Assad kembali.

Reaksi Amerika Serikat

Ancaman dari Assad itu langsung mendapat respon dari AS.

Direktur Staf Gabungan Pentagon, Letjen Kenneth McKenzie, berujar AS bakal membalas dlebih keras jika pasukan Assad menyerang mereka atau sekutu mereka, Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

"Semua pihak di Suriah seharusnya mengerti, menyerang AS dan sekutunya merupakan tindakan buruk," kata McKenzie dilansir Russian Today Jumat (1/6).

McKenzie berkata saat ini 2 ribu personel militer AS bergabung dengan SDF yang bermarkas di At-Tanf dekat perbatasan Jordania.

BACA : Terima Surat Berukuran Raksasa Dari Kim Jong Un, Akankah Donald Trump Kirim Surat Balasan yang Lebih Besar?

RT melaporkan, tidak seperti Rusia yang diundang langsung oleh Assad, keberadaan AS di Suriah mengacu hukum internasional.

Di Suriah AS tidak hanya memerangi pemerintahan Assad namun juga ISIS.

"Tidak ada yang berubah. Kami tetap bertahan. Kawasan zona non-konflik penting dipertahankan, dan kami bakal memperhatikan setiap aksi dengan seksama," tambah McKenzie.

Selain McKenzie, juru bicara SDF Kino Gabriel berkata bahwa opsi militer yang ada di benak Assad bakal memberikan kerugian tambahan dan bencana bagi rakyat Suriah.

"Yang kami butuhkan adalah sistem demokrasi yang adil, bebas, yang menyentuh masyarakat dari seluruh etnis dan golongan," kata Gabriel.

Perlu diketahui bahwa militer AS di Suriah didukung dengan kekuatan militer amat besar.

Termasuk kapal Induk, kapal perang dan pesawat tempur milik AS.

Belum lagi ditambah militer Prancis, Inggris dan sekutu lainnya.

Walaupun Rusia ada dibelakang rezim Assad namun paling banter negeri Beruang itu hanya akan memberikan bantuan peralatan militer kepada Suriah jika mereka jadi menyerang AS.

Opsi perdamaian dan negosiasi harus diutamakan demi kelangsungan hidup layak rakyat Suriah.(*)