Dalam wawancaranya itu, dia mengatakan bahwa wanita juga memiliki peran dalam masyarakat Palestina, khususnya Gaza.
"Perempuan dalam masyarakat kita dihakimi, dipandang sebelah mata. Tapi mereka harus menerima kami karena kami memiliki kekuatan yang lebih dari siapa pun," ucap Najjar.
4. Seragam 'berdarah'
Ketika bertugas menjadi relawan aksi protes di jalur Gaza, Najjar bekerja sangat total.
Menurut ibunya, Sabreen, Najjar sering tinggal di perbatasan hingga semua demonstran kembali pulang.
Seragam medis Najjar selalu dipenuhi darah saat pulang ke rumah.
Darah itu berasal dari para korban luka yang telah ditolongnya.
"Dia sering pulang dengan pakaian putih yang berubah jadi merah. Itu darah para korban yang dia tolong hari itu. Tapi merah kali ini adalah darahnya sendiri," kata Ashraf, ayah Najjar.
5. Seorang pemberani sejak kecil
Najjar merupakan putri sulung dari enam bersaudara.
Sejak masih kecil, Najjar adalah sosok yang kuat dan berani.