Bermodal tipu daya rayuan, FW menghipnotis pasiennya. Ia meyakinkan dapat menyembuhkan sejumlah penyakit bemodal 'narkoba berkedok obat herbal'
Grid.ID - Narkoba-narkoba itu diracik menyerupai produk herbal.
Tampilannya dibuat sedemikian menyerupai teh sachet dan rokok herbal.
Pada pasiennya, FW (29) warga Bojonggede, Kabupaten Bogor, memberi sugesti bahwa 'obat herbal jadi-jadian' itu dapat menyembuhkan beragam penyakit.
Ia berujar obat mujarab racikannya dapat menyembuhkan pelbagai penyakit dari susah tidur, paranoid, menghentikan kebiasaan merokok hingga menciptakan imajinasi seksual.
Mengetahui hal ini, kepolisian setempat bergerak cepat meringkus FW yang diduga menyalahgunakan narkoba berkedok pengobatan alternatif.
Dari tangan FW, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa ganja dan tembakau sintetis merujuk laporan Polres Bogor Ajun Komisaris Besar AM Dicky.
Dari hasil penyelidikan, FW mengaku sengaja menggunakan narkoba guna menghipnotis para pasien yang datang ke tempatnya.
Untuk meraciknya pun FW mengaku belajar secara otodidak.
"Pelaku itu belajar dan praktik meracik narkoba jadi obat herbal secara otodidak," ungkap Polres Bogor Ajun Komisaris Besar AM Dicky di Mapolres Bogor, Senin (4/6/2018) dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Narkoba-narkoba itu didapatkan FW dari sebuah akun online shop di Instagram.
Ia memesannya via direct message (DM) lalu dikirim menggunakan jasa pengiriman ekspedisi lokal.
"Narkoba itu milik FW pribadi yang dipesan dari salah satu akun online shop seharga Rp 800.000," tutup AM Dicky.
Lantas, apa yang menyebabkan ganja sintetis dan tembakau sintetis milik FW begitu berbahaya?
Bulan April lalu, Grid.ID sempat merilis sebuah laporan terkait bahaya dua jenis narkoba ini.
Penyebab Ganja Sintetis Begitu Berbahaya: Dari Kencing Berdarah hingga Kematian
Masalah tak lantas selesai dengan dilegalkannya ganja di sejumlah negara bagian Amerika Serikat.
Beberapa tahun belakangan maraknya ganja sintetis menimbulkan masalah baru yang tak kalah pelik: kematian bagi pemakainya.
Dua orang dilaporkan tewas dari 70 kasus terkait penggunaan ganja sintetis di wilayah Chicago dan Illinois Tengah.
Ganja sintetis yang acap disebut sebagai Spice atau K2 itu dapat dengan mudah didapatkan di pom bensin, toko obat dan toko online di Amerika Serikat.
Orang yang Berjalan Kaki Lebih Cepat Memiliki Umur yang Lebih Panjang, Sains Menjelaskan
Para korban yang mengonsumsi ganja palsu ini dilaporkan kerap mengalami gangguan kesehatan semacam kencing berdarah, mimisan, gusi berdarah hingga batuk berdarah.
Tak hanya itu, Departemen Kesehatan setempat menekankan ganja sintetis dapat memiliki efek samping yang lebih serius yakni kematian.
Allison Arwady, salah seorang petugas medis di Departemen Kesehatan Umum Chicago menuturkan, "Zat-zat yang ada di dalam ganja sintetis sangat berbahaya bagi kesehatan. Bahkan berpotensi mematikan," ucapnya.
Allison menambahkan, pihaknya masih terus meneliti apa saja kandungan di dalam ganja sintetis hingga dapat begitu mengancam keselamatan penggunanya.
Disebut Seratus Kali Lebih Cepat dari Jaringan 4G, Benarkah Jaringan 5G dapat Sebabkan Kanker?
Seperti diketahui, ganja sintetis merupakan tanaman yang dikeringkan menyerupai ganja asli.
Tanaman ini lantas disemprotkan bahan kimia bernama Fake Weed yang biasa dikenal sebagai synthetic cannabinoids atau synthetic marijuana.
Setelah disemprotkan, ganja sintetis akan diparut dan diasapi.
Ganja palsu ini lantas dijual dalam bentuk cairan yang diuapkan dan dihirup menggunakan rokok elektronik dan alat hisap lainnya.
Barang mematikan ini punya dampak yang amat berbahaya bagi otak dan tubuh ketimbang tanaman ganja asli.
Di Amerika Serikat, ganja sintetis dijual seharga 10 dollar AS atau setara Rp 137.000 per paket. (*)