Diperkirakan 25 orang, termasuk tiga anak tewas serta 300 orang mengalami luka-luka akibat letusan dahsyat gunung berapi Fuego di Guatemala
Grid.ID - Letusan yang terjadi, Minggu (3/6/2018) itu disebut sebagai letusan gunung api terdahsyat selama lebih dari empat dekade terakhir dalam sejarah Guatemala.
Gunung api Fuego mengalirkan lava panas sejauh 8 km.
Gumpalan asap tebal dan abu hitamnya juga menghujani ibukota, Guatemala City dan sejumlah kota lainnya.
Jual Narkoba Berkedok Obat Herbal, Pria di Bogor Ditangkap, Seperti Apa Bahaya Ramuannya?
Korban tewas hangus terbaring di atas sisa-sisa aliran piroklastik (letusan gunung berapi yang terdiri dari abu vulkanik, gas panas, dan bebatuan).
"Sungai lava mengaliri desa El Rodeo menyebabkan banyak korban luka, terbakar dan tewas," tutur Sergio Cabanas, sekjen CONRED (badan manajemen bencana nasional) Guatemala.
CONRED juga menyebut sekitar 25 orang dinyatakan tewas, termasuk seorang pekerja CONRED.
Korban tewas terkonsentrasi di tiga kota: El Rodeo, Alotenango, dan San Miguel Los Lotes.
Disebut Seratus Kali Lebih Cepat dari Jaringan 4G, Benarkah Jaringan 5G dapat Sebabkan Kanker?
Sementara itu, sekitar 3.100 orang telah dievakuasi dari wilayah tersebut.
Salah seorang korban wanita, Consuelo Hernandez menyebut, "Banyak warga yang tewas terkubur aliran lava, saya yakin tidak semua orang berhasil melarikan diri."
Consuelo menceritakan betapa mengerikannya aliran lava ketika mengaliri ladang jagung miliknya.
Lava dan awan panas bahkan menyisir jalan-jalan desa dan rumah-rumah warga saat regu penyelamat berusaha mengevakuasi warga setempat yang terperangkap.
Letusan gunung Fuego juga memaksa bandara internasional La Aurora di ibukota, Guatemala City tutup sementara karena abu vulkanik menghalangi lalu lintas penerbangan. (*)