50 tahun lalu, tepatnya 3 Juni 1968, Andy Warhol nyaris tewas akibat dua peluru yang dilesatkan Valerie Solanas, seorang feminis radikal yang terobsesi dengan dirinya sendiri
Grid.ID - Valerie Solanas merilis 'Manifesto SCUM', setahun sebelum tragedi penembakan yang nyaris merenggut nyawa seniman penggagas pop art, Andy Warhol.
SCUM (Society for Cutting Up Men) merupakan organisasi bentukan Solanas. Ia merupakan pemimpin sekaligus anggota satu-satunya di organisasi tersebut.
Dalam manifestonya, Solanas memimpikan dunia tanpa laki-laki, kaum wanita yang sanggup menggulingkan pemerintahan, dan melenyapkan sistem mata uang dunia.
Manuver Mengejutkan Kim Jong Un Jelang Pertemuannya dengan Donald Trump
Singkat cerita, suatu kali tanggal 3 Juni 1968, Solanas mendatangi 'The Factory', studio pribadi milik Andy Warhol.
Ia menuduh Warhol telah mencuri naskah Manifesto SCUM miliknya.
Berdasarkan penyelidikan polisi, selepas percakapan singkat keduanya, Solanas melepaskan dua tembakan yang merobek hati, limpa, esofagus dan kedua paru-paru Warhol.
Andy Warhol nyaris saja kehilangan nyawanya, beruntung ia segera dilarikan ke rumah sakit.
Letusan Gunung Api Fuego di Guatemala Tewaskan Puluhan Orang, Begini Kesaksian Seorang Korban
Sementara Solanas yang sempat melarikan diri, beberapa jam kemudian diringkus polisi.
Tentu saja, penembakan Warhol jadi sasaran pemberitaan berbagai media kala itu.
Solanas kemudian dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, ia didiagnosis mengalami skizofernia.
Sementara Andy Warhol, masih sanggup menjalani 19 tahun sisa hidupnya, meski penembakan tersebut menghancurkan fisik dan mentalnya.
Selama 19 tahun pula, pencetus ungkapan "di masa depan, semua orang akan terkenal dalam 15 menit" itu harus menggunakan korset demi menjaga posisi organnya yang berantakan akibat peluru Solanas.
Jual Narkoba Berkedok Obat Herbal, Pria di Bogor Ditangkap, Seperti Apa Bahaya Ramuannya?
Warhol akhirnya meninggal tahun 1987 di usia 58 tahun.
Sementara Valerie Solanas meninggal setahun setelahnya, di usia 52 tahun -- dan ketenaran Solanas 'selama lima belas menit' lenyap nyaris tanpa bekas. (*)