Juru bicara polisi Stanikzai mengatakan belum ada kelompok yang mengklaim serangan itu.
Taliban mengeluarkan pernyataan di Twitter bahwa para pejuangnya tidak berurusan dengan ledakan bom yang terjadi di Kabul.
Pasca ledakan, sepanjang jalan di sekitar universitas diblokir petugas keamanan setempat sehingga mengakibatkan kemacetan parah.
BACA: Tayang Tahun Depan, Chris Hemsworth Beberkan 'Avengers 4' Lebih Mengejutkan Dibanding 'Infinity War'
Serangan Besar-besaran di Afghanistan
Akhir-akhir ini, baik Taliban maupun kelompok Negara Islam lain telah meningkatkan serangan-serangan mereka di ibu kota yang telah dijaga ketat dalam beberapa bulan terakhir.
Media setempat mengatakan ribuan ulama telah berkumpul di Tenda Loya Jirga untuk menggelar pertemuan dengan Dewan Ulama, pemimpin agama tertinggi di Afghanistan.
Sebelumnya mereka mengeluarkan fatwa tentang perlawanan terhadap konflik yang sedang berlangsung di Afghanistan.
BACA: Viral, Foto Ratu Elizabeth II Pamer Tiga Jari Bareng Wakil Presiden Uni Emirat Arab!
Mengingat, Taliban telah memerangi pemberontakan melawan pasukan pemerintah selama hampir 17 tahun, sementara kelompok militan lainnya juga telah melakukan serangan.
Menurut PBB, Kabul menyumbang 16% dari seluruh jumlah korban sipil tahun lalu.
Kala itu, sekitar 1831 warga sipil tewas atau terluka.
PBB telah memperingatkan bahwa di tahun 2018 serangan bisa lebih mematikan(*)