Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Rahmad
Grid.ID - Dunia maya tengah dihebohkan dengan gadis penjual tisu di Stasiun Cawang.
Bernama Amel, gadis berusia sembilan tahun tersebut berjualan tisu di Stasiun Cawang.
Kisah ini dibagikan oleh Elyudien di media sosial.
Awalnya Elyudien bertemu dengan Amel ketika dirinya sedang bagi-bagi takjil gratis di Stasiun Cawang.
(Baca: Tak Mau Rambutmu Rusak Terkena Panas Terik Matahari Saat di Pantai? Lakukan 6 Trik Ini yuk!)
"Om jualan yah?", sapa Amel kepada Elyudien.
Amel selalu menanyakan pertanyaan yang sama setiap bertemu dengan Elyudien.
Tak lupa, Elyudien juga memberikan takjil gratis kepada Amel.
Namun gadis kecil tersebut menggeleng dan memilih menjauh.
Hingga pada akhirnya, gadis kecil yang membawa beberapa tisu tersebut berkenan menerima takjil gratis dari Elyudien.
Dilansir Grid.ID dari tribunstyle, Amel berjualan tisu untuk membantu perekonomian keluarganya.
Gadis kecil itu berjualan setelah pulang sekolah, saat sore hari hingga kereta terakhir pukul 12 malam.
Dalam sehari, anak kecil yang kini duduk di bangku kelas tiga SD membawa 20-40 bungkus tisu.
(Baca: Diisukan Bangkrut, Billy Syahputra Rela Capek Bikin Vlog)
Tisu tersebut ia taruh di dalam ranselnya.
"Kalau gak habis, saya dimarahin Bapak," kata Amel dengan ringan.
Kisah haru Amel tersebut membuat banyak netizen bersimpati.
Elyudien juga turut memposting cerita amel di Facebook.
(Baca: Segera Rilis, Seungri BIGBANG Beri Sedikit Bocoran Soal Konsep Album Solonya)
"Bagi saya,Bulan ramadhan adalah bulan kompetisi.
Berkompetisi kebaikan termasuk ibadah. karena itu merupakan hal positif yang berdampak kebaikan atau manfaat, setiap kompetisi dalam kebaikan pasti akan selalu ada manfaat,
Masih terngiang saat kecil dulu, guru ngajiku pernah menasehati, apabila ada orang lain berbuat baik kepada siapa pun, maka kita harus berbuat lebih baik kepada siapapun.
Dan nasihat itu menjadi berlaku dalam beberapa hari ini, ketika saya bertemu seorang gadis kecil bernama Amel, yang berjualan tisu di Stasiun Cawang Jakarta, yang kemudian menjadi viral setelah kisahnya diposting di Facebook.
Tidak butuh berapa lama, para "Malaikat Langit" pun berdatangan dari bebagai penjuru.
Mereka berlomba-lomba ingin membantu Amel, dengan berbagai bentuk.
Yang pertama tiba adalah sepatu untuk Amel dari seorang Bunda di Bekasi.
Ia teringat anaknya yang sebaya Amel, jadi langsung menitipkan pada saya untuk diberikan pada Amel.
Dan beruntun para Malaikat bermunculan.
Transfer dari warga Indonesia yang tinggal Brazil, dari sahabat di Palembang dan Bekasi pun sudah transfer.
Menyusul kawan dari Korea pun sudah mengkonfirmasi. Dan masih banyak lagi yang ingin menitipkan "sesuatu" pada Amel.
Merinding melihat kompetisi ini, saling berlomba-lomba berbuat kebaikan.
Inilah Ramadhan, bulan penuh rahmat dan kasih sayang.
Semoga Ramadhan menanamkan sifat lemah lembut dan kasih sayang serta empati untuk menolong sesama.
Jakarta, 19 Ramadhan 1439H #CatatanRamadhan#RamadhanKareem"