Hal itu sangat efektif untuk bisa menyelematkan seseorang yang mengalami henti napas secara tiba-tiba.
Lebih lanjut, Dr. Andersen menjelaskan bahwa setiap detik di dihitung ketika aliran darah seseorang berhenti.
Dalam hitungan per menit tanpa CPR, peluang untuk bertahan hidup seseorang turun sebesar 10 persen.
( BACA JUGA :Jadi Korban Penjambretan, Seorang Nenek Justru Lakukan Hal Tak Terduga)
Dalam 5 menit, sel otak mulai mati dan dalam 10 menit, peluang untuk bertahan hidup pada dasarnya adalah nol.
Dr Andersen menjelaskan bahwa CPR dari mulut ke mulut tampaknya kurang memberikan hasil yang efektif.
Jadi, Dr Andersen menyarankan untuk melakukan CPR hands-only.
( BACA JUGA :Lebih Dari 25 Hari Tak Muncul Dihadapan Publik, Dimanakah Istri Donald Trump?)
CPR hands-only membutuhkan 3 langkah sederhana sebagai berikut.
1.Memeriksa kondisi pasien
Kamu perlu memeriksa kondisi tubuh pasien apakah tubuhnya responsif atau tidak.
Tepuk bahu si pasien untuk melihat apakah ia masih bernapas atau bergerak.