Endokrin merupakan sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal) yang memiliki fungsi utama untuk menghasilkan dan melepaskan hormon secara langsung ke dalam aliran darah.
Oleh karena itu, terapi endokrin juga disebut sebagai terapi hormon.
Penelitian ini dilakukan oleh Professor Medicine di Vanderbilt University Medical Center, Ingrid A. Mayer, MD.
( BACA JUGA :Tak Hanya Gedung Arena PRJ Kemayoran, Kebakaran Juga Terjadi di Hotel Pullman Bundaran HI, Jakarta)
Mayer menjelaskan pada The New York Times bahwa penelitian mereka dapat menyelamatkan nyawa ribuan wanita dari kanker payudara.
Lebih lanjut Mayer menjelaskan bahwa sekitar 70 persen pasien yang biasanya mendapatkan kemoterapi sekarang bisa mendapatkan terapi endokrin sebagai gantinya.
Kemoterapi memiliki efek samping seperti kerusakan jantung dan saraf ditambah dengan kerontokan rambut yang parah.
Namun, kemo masih bermanfaat bagi pasien yang lebih muda khususnya di bawah 50 tahun.
( BACA JUGA :Saat Mudik Tol Bakal Digratiskan, Kalau Kondisi Seperti Ini Terjadi)
Pasien yang memenuhi syarat untuk terapi endokrin adalah mereka yang memiliki tumor payudara pada tahap awal yang berukuran 1 hingga 5 cm.
Dan biasanya belum menyebar ke kelenjar getah bening.
Terapi hormon atau terapi endokrin bergantung pada staidum dan jenis kanker, hormon mana yang sensitif, usia, proses menopause dan jenis pengobatan lain yang sedang dijalani.
Terapi ini kadang-kadang diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor, sehingga lebih mudah untuk menghilangkan sisa-sisa kanker. (*)