Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID- Bagi penggemar sepak bola, nama Lionel Messi agaknya sudah tak asing lagi.
Pria berusia 30 tahun ini dikenal sebagai pesepak bola untuk tim Barcelona FC.
Meski berkarir di Eropa, namun semangat nasionalisme Messi tak pernah luntur.
Pasalnya, ia juga menjabat sebagai penyerang tim nasional sepak bola Argentina, negeri asalnya.
Messi adalah pencetak gol terbanyak Piala Dunia FIFA U20 2005 dengan lima gol.
Pada 2005, ia menjadi orang Argentina termuda yang bermain di Piala Dunia FIFA.
Messi juga memenangi medali perak di Copa América tahun 2007, dimana ia menjadi pemain muda terbaik.
Gaya permainannya mengundang perbandingan dengan Diego Maradona, yang telah mengumumkan Messi sebagai "penerusnya".
Tak hanya handal dengan si kulit bundar, Messi rupanya juga memiliki daya tarik luar biasa.
Hal itu terlihat dari keputusan yang diambilnya tim nasional Argentina.
Dikutip Grid.ID dari Haaretz, Argentina membatalkan pertandingan persahabatan melawan tim sepak bola nasional Israel.
Sejatinya pertandingan ini akan diselenggarakan pada Sabtu, (9/6/2018) di Yerusalem.
BACA: Pelarangan WNI Berkunjung ke Israel, Upaya Melumpuhkan Perkonomian Palestina
Pembatalan ini dipicu oleh seruan sejumlah kelompok pembela Palestina.
Pada Rabu, (6/6/2018) Kedutaan Besar Israel di Argentina menegaskan bahwa pertandingan itu telah dibatalkan.
Pembatalan ini dilakukan dengan alasan adanya ancaman dan provokasi terhadap Lionle Messi.
Media Argentina melaporkan bahwa alasan pembatalan itu adalah serangkaian ancaman yang dilakukan terhadap Messi dan istrinya.
BACA: Tetap Dukung Palestina, Indonesia 'Tendang' Visa 53 WN Israel yang Hendak Masuk NKRI
Harian olahraga Argentina Olé melaporkan bahwa pertandingan itu dibatalkan setelah "ancaman dan kontroversi."
Dalam sebuah surat tertanggal 28 Mei 2018, kepala Asosiasi Sepakbola Palestina, Jibril Rajoub mendesak Asosiasi Sepakbola Argentina untuk membatalkan pertandingan.
Pembatalan itu diharapkan untuk dilakukan setelah rencana pertandingan dipindahkan dari Haifa ke Yerusalem.
Rupanya perubahan rencana pertandingan itu terjadi akibat adanya tekanan politik oleh pemerintah Israel.
BACA: Buntut Dukungan Indonesia Untuk Palestina, WNI Dilarang Masuk Negara Israel
Rajoub secara khusus menyebutkan, "Ini adalah keputusan yang, mengingat konteks saat ini, Asosiasi Sepak Bola Palestina benar-benar menolak dan mengutuk".
Rajoub, menambahkan bahwa Israel berusaha menggunakan pertandingan persahabatan tersebut untuk merayakan ulang tahun ke 70.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berbicara dengan Presiden Argentina Mauricio Macri pada Selasa, (5/6/2018) malam.
Pembicaraan ini dalam upaya untuk mencegah pembatalan pertandingan.
BACA: Salut, Hedi Yunus Lakukan Galang Dana untuk Palestina di Bulan Ramadan
Namun dalam percakapan lanjutan, Macri mengatakan kepada Netanyahu bahwa dia tidak dapat mempengaruhi keputusan akhir.
Harian Argentina Clarín melaporkan bahwa, menurut sumber resmi, Macri memeriksa masalah tersebut dengan Asosiasi Sepakbola Argentina dan mengetahui bahwa "para pemain tidak ingin bermain di Israel karena ancaman terhadap Messi."
Macri meminta maaf kepada Netanyahu dan mengatakan motif para pemain itu bukan politis, tapi demi keselamatan kata surat kabar itu.
Clarín juga mengatakan Macri telah merencanakan untuk menghadiri pertandingan itu sendiri bersama dengan pebisnis dari komunitas Yahudi Argentina.
BACA: Mulan Jameela Mulai Pakai Hijab Setelah Pulang dari Palestina
Pemain Argentina Gonzalo Higuain mengatakan kepada ESPN bahwa "mereka akhirnya melakukan hal yang benar. Alasan dan kesehatan datang sebelum yang lainnya. Kami pikir sebaiknya jangan pergi ke Israel."
Asosiasi Sepak Bola Israel mengatakan bahwa pihaknya belum menerima pemberitahuan resmi tentang pembatalan tersebut.(*)