Grid.ID - Militer Israel pada hari Selasa (5/6) mengungkapkan penyelidikan awal kematian wanita relawan medis Palestina, Razan Al-Najjar.
Razan Al Najjar (21) yang berprofesi sebagai seorang perawat tertembus peluru tentara Israel di dadanya pada Jumat (1/6).
Razan dibedil di kota Khan Yunis saat dirinya mencoba memberikan pertolongan pertama kepada pengunjuk rasa yang terluka.
Otoritas Palestina juga menyebut tiga orang perawat lainnya juga terkena tembakan pada hari yang sama.
BACA : Tahun 2022, India Akan Steril dari Plastik Sekali Pakai, Benarkah?
Sementara itu militer Israel mengumumkan temuan awal dalam penyelidikannya terhadap insiden ini.
Militer Israel menyatakan bahwa peluru tentaranya tidak ditargetkan menembak kepada para petugas medis.
"Sejumlah kecil peluru ditembakkan selama insiden itu, dan tidak ada tembakan yang sengaja atau langsung ditujukan kepadanya," demikian pernyataan militer Israel seperti dikutip dari Kompas.com.
Namun, penyelidikan akan terus berlanjut dan kesimpulannya disampaikan ke departemen Militer Advokat Umum.
Utusan PBB untuk Timur Tengah Nickolay Mladenov menegaskan bahwa petugas medis seperti Razan bukanlah sasaran dalam kancah pertempuran.
BACA : Pesan Terakhir Razan Sebelum Tewas di Tangan Tentara Israel: 'Paramedis dan Wartawan Jadi Sasaran'
"Israel perlu menyesuaikan penggunaan senjata pada pasukannya dan Hamas harus mencegah insiden di pagar perbatasan," ujarnya di akun Twitter pribadinya.